Jakarta, Titik Kumpul – PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), distributor Mazda di Indonesia, sedang mengalami keterpurukan di pasar mobil nasional.
Tercatat, penjualan mobil pada Januari-September 2024 turun 16,2 persen secara tahunan (year-on-year).
Bahkan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga merevisi target penjualan mobil tahunannya dari 1,1 juta unit menjadi hanya 850.000 ribu unit.
Terkait hal tersebut, Mazda pun menyesuaikan rencana penjualan mobilnya. Menurut Chief Operating Officer PT EMI Ricky Tio, tujuan tersebut tentunya akan ditiru oleh merek lain.
“Pasar mobil sedang mengalami keterpurukan, tidak hanya Mazda (memikirkan ulang target), tapi juga merek lain. Naik atau turunnya penjualan itu wajar,” ujarnya seperti dikutip Titik Kumpul di Jakarta, baru-baru ini.
Mazda sebelumnya memperkirakan penjualan akan mencapai 5.300 unit pada akhir tahun 2024.
Namun Mazda mencatat penjualan hanya mencapai 3.700 unit pada Januari hingga Oktober 2024.
“Tahun ini mungkin terkoreksi di bawah 5.000 unit, dan kami perkirakan sampai akhir tahun hampir mencapai 5.000 unit,” jelas Ricky.
Ia juga mengatakan pihaknya sudah memiliki strategi tersendiri untuk mengatasi perlambatan pasar dalam negeri.
“Strategi kami adalah mengatasi fluktuasi ini dengan program konsumen baru,” ujarnya.
Ia menambahkan: “Nanti pada tahun 2024 akan diadakan GJAW Auto Show, kami akan berusaha memberikan program terbaik kepada konsumen.”
Informasi tambahan: Mazda baru saja meluncurkan produk elektrifikasi pertamanya di pasar mobil Indonesia, MX-30.
Mobil listrik tersebut dijual di jalanan Jakarta dengan harga Rp 860 juta.