Jakarta – Kepala Staf TNI (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak menanggapi pernyataan tegas Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan netralitas TNI AD dalam pesta demokrasi pemilu 2024.
Nama nomor satu di dunia militer itu menegaskan, imparsialitas prajurit TNI tidak akan pernah dipertanyakan pada pemilu 2024. Ia juga menegaskan, instansi TNI tidak akan segan mengambil tindakan atau memberikan sanksi jika terbukti prajurit TNI AD aktif pelanggaran. Peraturan perundang-undangan, termasuk soal netralitas TNI pada pemilu 2024.
Kassad juga mengimbau seluruh masyarakat tidak takut melaporkan personelnya jika mendapati prajurit TNI AD terlibat pertarungan politik pemilu 2024 atau tidak bertindak netral.
Ya, menurut saya, kalau tidak ada yang diberitakan, saya anggap tidak ada, kata KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak usai menghadiri perayaan Natal TNI AD 2023 di Balai Kartini, Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.
Mantan Pangkostrad itu kembali menegaskan, tak segan-segan mengambil tindakan keras terhadap prajurit TNI AD yang terbukti tidak memihak dalam pesta demokrasi saat ini.
“Kalau memang ingin membuat laporan formal bisa lapor atau diarsipkan. Jika ada kejadian, nanti kami coba lacak. Jadi kalau sekarang ada intimidasi, kita tidak tahu di mana (di mana). Kalau ada bukti kuat, gambar, saksi, dan lain-lain, saya harap ada cara untuk memanggil orang seperti itu.” “Kami akan mencari dukungan,” katanya.
Ia juga mengatakan, beberapa waktu lalu, pihaknya juga menanggapi informasi yang diterima masyarakat tentang dugaan netralitas seorang prajurit TNI di Sorong, Papua. Berdasarkan informasi tersebut, Maruli mengatakan timnya segera memanggil yang bersangkutan dan melakukan penyelidikan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Saya kira yang kami lakukan kemarin adalah segera memanggil beberapa orang yang menunjukkan bahwa kami cukup berkomitmen terhadap pemilihan presiden ini,” kata Jenderal Marulli.
“Iya, ternyata dia anggota TNI yang saat itu bertugas di instansi lain di Sorong. Kami segera menariknya keluar dan menanyakan apa sebenarnya yang terjadi dan apa lagi yang terjadi,” tambahnya.
Dalam kasus ini, lanjut Maruli, belum diterima laporan resmi terkait dugaan netralitas salah satu prajurit TNI AD di Sorong. Namun Maruli mengatakan, karena informasi yang berkembang, pihaknya segera mengambil tindakan untuk melakukan penyelidikan terhadap prajurit TNI AD tersebut.
“Saya sampaikan, tidak ada pemberitahuan tertulis terkait kejadian Sorong terkait Papua, tapi ada perkembangan. Kami panggil pihak yang akan memberikan koordinasi langsung, ya kami tindak lanjuti langsung. Itupun jika ada buktinya. Ya, kalau kejadian itu terus berlanjut.” Buktinya jelas siapa yang akan kami hukum. “Anggota kami yang melakukan ancaman,” ujarnya.
Seperti diketahui, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang juga Presiden ke-5 RI menyerang netralitas aparat TNI-Polri di hadapan ratusan ribu pendukung pemilu 2024, di Gelora Bung Karno (. GBK) pada Sabtu 3 Februari 2024.