Titik Kumpul – Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang terjadi pada leher rahim, suatu area yang sangat kecil sekitar 3 sentimeter yang merupakan bagian bawah rahim yang menghubungkan dengan vagina. Kanker serviks merupakan salah satu kanker paling umum pada wanita di seluruh dunia, setelah kanker payudara.
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Virus memasuki tubuh untuk memulai perubahan pertumbuhan abnormal yang menyebabkan kanker. Namun, infeksi HPV merupakan salah satu dari sekian banyak faktor risiko kanker serviks.
Oleh karena itu, pengetahuan mengenai faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks sangat penting bagi setiap wanita, karena banyak sekali informasi yang salah mengenai penyakit mengerikan ini.
Berita yang mungkin pernah Anda dengar adalah bahwa persalinan berulang atau sering melahirkan dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Apakah dokter setuju dengan informasi ini? Baca lebih detail
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Sub Spesialis Onkologi Ginekologi – Pondok Indah, Dr. Dr. Fitriyadi Kusuma, SpOG, Subsp. Dalam diskusi media pada Senin, 22 April 2024, Onk mengatakan kanker serviks bisa menyerang semua wanita jika seorang wanita pernah mengalami kehamilan berulang kali seumur hidupnya.
“Kehamilan berulang merupakan salah satu penyebab kehamilan dengan imunitas rendah sehingga lebih mudah mengalami kanker serviks,” ujarnya saat diskusi media yang digelar di The Neighbourhood Jakarta, Senin, 22 April 2024 dalam acara pembuatannya.
Menurutnya, daya tahan tubuh ibu hamil yang lemah membuat mereka lebih rentan terkena penyakit kanker dan infeksi virus. Selain itu, cedera pada leher rahim saat melahirkan juga dapat memengaruhi risiko terjadinya kanker serviks.
Seringnya melahirkan terbukti menjadi faktor risiko kanker serviks. Namun penting untuk diingat bahwa faktor risiko adalah kondisi yang meningkatkan kemungkinan tidak terjadi sesuatu. Oleh karena itu, tidak ada jaminan bahwa semua wanita dengan kelahiran kembar akan terkena kanker serviks.
Namun, dengan mengetahui hal tersebut, setiap wanita akan lebih waspada untuk melakukan pemeriksaan Pap smear atau kanker serviks secara rutin. Menurutnya, semua perempuan mempunyai risiko yang sama. Ini harus dipublikasikan.