Melawan Candu Gadget dengan Permainan Tradisional

Titik Kumpul – Perangkat berupa smartphone sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Memberikan akses tak terbatas terhadap informasi, hiburan dan komunikasi. Meskipun ponsel pintar menawarkan banyak manfaat, terutama bagi orang dewasa, ponsel juga menimbulkan sejumlah risiko serius bagi anak-anak.

Anak-anak yang terlalu sering menggunakan ponsel pintar dapat dengan mudah terjerumus ke dalam perilaku kecanduan. Kecanduan smartphone dapat mengganggu keseimbangan waktu, tidur, dan aktivitas fisik anak. Selain itu, terlalu banyak screen time dapat menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.

Ponsel pintar juga menyediakan akses ke Internet, yang memberi anak-anak akses mudah ke konten yang tidak pantas dan berbahaya. Meskipun terdapat berbagai filter dan kontrol orang tua yang tersedia, tidak ada cara yang sepenuhnya melindungi anak-anak dari konten berbahaya.

Selain itu, anak-anak yang belum cukup dewasa untuk menggunakan teknologi sering kali menjadi sasaran penindasan, penipuan, atau penipuan online. Karena kurangnya pengalaman, Anda mungkin tergoda untuk membagikan informasi pribadi atau terlibat dalam perilaku berisiko.

Secara khusus, penggunaan ponsel pintar yang berlebihan dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial anak. Mereka mungkin lebih suka berinteraksi dengan teman dan keluarga melalui layar daripada berbicara langsung dengan mereka.

Selain itu, anak-anak yang sering menggunakan ponsel pintar cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu untuk melakukan aktivitas fisik. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk obesitas dan masalah postur tubuh. Anak-anak juga seringkali belum memahami pentingnya privasi online. Sangat mudah untuk membagikan informasi pribadi atau foto yang tidak boleh dibagikan, yang dapat menyebabkan masalah serius di kemudian hari.

Paparan cahaya biru dari layar ponsel pintar dapat mengganggu pola tidur alami anak. Hal ini dapat menyebabkan masalah tidur, membuat sulit tidur nyenyak, dan berdampak negatif pada konsentrasi dan kinerja sekolah. Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat mengganggu belajar anak. Keterlibatan berlebihan dalam permainan atau media sosial dapat mempengaruhi kinerja akademik.

Achmad Irfandi, pemuda asal Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, memulai program “Kampung Lali Gadget” (KLG) pada tanggal 1 April 2018 untuk mengatasi ancaman kecanduan gawai pada anak-anak.

Motivasi kuat di balik inisiatif ini adalah keprihatinan pribadi terhadap potensi risiko kecanduan perangkat yang dihadapi anak-anak. Meski belum ada laporan kejadian serupa di desanya, Irpady memutuskan untuk bertindak proaktif dan mencegah potensi bahaya tersebut masuk ke lingkungannya.

Program KLG fokus pada upaya pelestarian budaya yang bertujuan untuk mempromosikan permainan tradisional sebagai alternatif efektif terhadap minat anak terhadap gawai. Dalam implementasinya, Irfandi berhasil merekrut sejumlah pemuda dari Desa Pagerngumbuk dan sekitarnya untuk mengikuti upaya peningkatan kapasitas masyarakat. Mereka memainkan peran penting sebagai perencana program, koordinator pendidikan, dan mentor.

Kegiatan yang dilakukan dalam program KLG mencakup berbagai aspek antara lain pendidikan budaya, pelestarian kearifan lokal, olah raga, pemahaman satwa dan pengenalan permainan tradisional. Selain mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai, program ini juga berperan penting dalam mengedukasi mereka tentang warisan budaya dan nilai-nilai lokal yang berharga.

Irfandi bermimpi program tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi desa wisata atau destinasi edukasi bagi para orang tua yang ingin menyelamatkan anaknya dari kecanduan gadget.

Tim KLG berharap isu kecanduan perangkat menjadi perhatian nasional yang mendalam sehingga setiap individu dapat membantu mengurangi dampak negatif dari kecanduan teknologi. Program KLG merupakan langkah konkrit untuk membawa perubahan positif pada lingkungan lokal dan dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di seluruh negeri.

Achmad Irfandi dianugerahi SATU Indonesia Award bersama tokoh inspiratif lainnya pada tahun 2021 atas gerakan inspiratifnya berupa ‘Penggerak Pelestarian Budaya Kampung Lali Gadget’. Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *