Melawan Stigma Buruk Autisme di Indonesia

VIVA – Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia. Di Indonesia, seperti halnya di banyak negara lain, autisme telah menjadi masalah kesehatan yang semakin penting. Meskipun ada upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang autisme, stigma seputar kondisi ini masih sangat umum terjadi di masyarakat Indonesia.

Stigma autisme meliputi prasangka, stereotip, diskriminasi, dan kurangnya pemahaman terhadap penyandang autisme dan keluarganya. Stigma ini sering kali berasal dari kurangnya pengetahuan tentang autisme, mitos palsu, dan ketakutan akan hal yang tidak diketahui. Beberapa contoh stigma autisme yang umum terjadi di Indonesia adalah:

Autisme adalah kutukan: Beberapa orang masih percaya bahwa autisme adalah kutukan atau hukuman atas tindakan keluarga atau orang yang terlibat. Pandangan ini bukan hanya salah, tapi juga tidak ada gunanya.

Autisme disebabkan oleh vaksinasi: Teori konspirasi tentang vaksinasi dan autisme tetap ada meskipun telah dibantah oleh penelitian ilmiah. Keyakinan seperti ini menyesatkan dan hanya merugikan anak-anak yang membutuhkan vaksinasi.

Orang dengan autisme tidak dapat berkembang: Salah satu mitos yang paling merusak adalah persepsi bahwa orang dengan autisme tidak dapat mencapai potensi mereka. Faktanya, dengan dukungan dan pelatihan yang tepat, banyak penderita autisme dapat mencapai hal-hal hebat.

Stigma dalam pendidikan: Anak autis seringkali menghadapi stigma di sekolah. Mereka mungkin dilecehkan secara verbal, fisik, atau bahkan dikeluarkan dari sekolah karena kurangnya pemahaman dari guru dan teman sekelasnya.

Pendidikan dan Dukungan Suara Teman Autistik

Stigma seputar autisme di Indonesia masih bertahan dan menimbulkan situasi dimana banyak orang tua yang memiliki anak autis merasa malu atau terbatasi dalam mendapatkan pendidikan yang diperlukan untuk membantu anaknya berkembang secara optimal.

Namun, Autism Friends, sebuah inisiatif yang lahir pada bulan April 2018, telah memberikan harapan dan wadah bagi para orang tua yang memiliki anak yang didiagnosis autisme. Mereka percaya bahwa dengan pemahaman yang benar, anak autis dapat mencapai potensi maksimalnya.

Teman Autis yang dirintis Ratih berkat dukungan Alvinia Christiany sebagai salah satu pendiri, serta enam anggota lainnya yang memiliki latar belakang beragam, antara lain guru anak berkebutuhan khusus, spesialis pemasaran digital, penasihat hukum, dan berbagai bidang lainnya. Dari segi pendidikan, Ratih sendiri merupakan seorang konsultan hukum korporasi lulusan School of Law spesialisasi Hukum Bisnis Universitas Airlangga dan meraih gelar Master of Laws dari University College London.

Upaya Sahabat Autisme antara lain dengan dibuatnya website www.temanautis.com yang memberikan akses informasi komprehensif tentang autisme bagi orang tua di seluruh Indonesia. Situs ini menyediakan beragam informasi, mulai dari informasi dasar hingga informasi khusus yang memang diperlukan. Hal ini memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi orang tua yang berjuang dengan diagnosis autisme pada anak-anak mereka.

Sahabat Autistik juga telah bermitra dengan lebih dari 100 klinik, pusat pengobatan dan sekolah di Indonesia. Melalui upaya kolektif ini, mereka berharap dapat menyediakan lebih banyak sumber daya dan dukungan yang dibutuhkan bagi para penyandang autisme dan keluarga mereka di seluruh negeri.

Inisiatif seperti Autistic Friends membantu mengatasi stigma dan kurangnya pemahaman seputar autisme di masyarakat Indonesia. Dengan memberikan pendidikan yang akurat, memberikan dukungan kepada keluarga dan mendorong inklusi sosial, Indonesia dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih inklusif dan memahami penyandang autisme.

Atas gerakan inspiratifnya berupa ‘Jembatan Pendidikan dan Kesadaran Autisme’, Alvinia Christiany berhasil meraih SATU Indonesia Awards bersama sejumlah tokoh inspiratif lainnya pada tahun 2022.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *