Memanfaatkan AI yang Disesuaikan dengan Kearifan Lokal

Jakarta, VIVA – Kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan berkontribusi hingga US$1 triliun (Rs 15.476 triliun) terhadap perekonomian Asia Tenggara pada tahun 2030.

Untuk itu Telkom Group melalui anak usahanya Telkomsel menggandeng Singtel dan Bridge Alliance meluncurkan GPU-as-a-Service (GPUaaS).

Singtel adalah pemegang saham Telkomsel dan Bridge Alliance merupakan kemitraan 36 operator seluler di Asia dan Afrika serta Australia dan Timur Tengah.

Layanan ini tidak hanya digunakan oleh Telkomsel, tetapi juga oleh AIS (Thailand) dan Maxis (Malaysia).

Ketiga perusahaan telekomunikasi tersebut, yang juga merupakan anggota Bridge Alliance, menggunakan konektivitas 5G untuk membantu pelanggan perusahaan mempercepat adopsi AI dengan lebih cepat dan efektif.

Kemitraan ini menyusul pengumuman Singtel tentang peluncuran GPUaaS, yang akan memungkinkan pelanggan korporat menggunakan alat komputasi AI NVIDIA.

Layanan ini memungkinkan perusahaan untuk menggunakan kecerdasan buatan dalam skala besar, sehingga mengurangi biaya dan mempercepat pertumbuhan dan inovasi bisnis.

Telkom Group dan Telkomsel melihat kemitraan ini sebagai peluang untuk mendorong adopsi kecerdasan buatan di berbagai industri. Mulai dari penjualan, produksi, keuangan hingga logistik.

Melalui kemitraan ini, Telkomsel memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk menggunakan daya komputasi AI yang efisien tanpa investasi awal yang signifikan.

Telkomsel juga menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung GPUaaS, yang memungkinkan perusahaan mengimplementasikan solusi berbasis AI secara real time.

Awalnya, layanan GPUaaS Singtel akan didukung oleh serangkaian GPU NVIDIA H100 Tensor Core, dengan rencana perluasan lebih lanjut dengan menyertakan server AI generasi berikutnya dan pusat data canggih yang terhubung mulai pertengahan tahun 2025.

Menurut Wong Soon Nam, Direktur Transformasi dan Rekayasa Telkomsel, menggabungkan GPUaaS dengan kemampuan 5G, Telkomsel bertujuan untuk mempercepat adopsi AI di berbagai industri dengan menjadikannya terjangkau, terukur, dan efisien bagi perusahaan-perusahaan Indonesia.

“Dengan menggabungkan server dan cluster AI NVIDIA terbaru dengan layanan Telkomsel, kami ingin memperkuat ekosistem digital dengan memungkinkan perusahaan meningkatkan kemampuan AI,” kata Soon Nam.

Bogi Witjaksono, Head of Wholesale and International Services Telkom Indonesia, sepakat mendukung penuh proyek percepatan adopsi kecerdasan buatan melalui kolaborasi antara Telkomsel, Singtel, dan Bridge Alliance.

“Kami menggunakan teknologi AI yang disesuaikan dengan kecerdasan lokal, kami berharap GPUaaS dengan dukungan teknologi ekosistem AI dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan negara,” jelasnya.

Bill Chang, CEO Singtel Digital InfraCo, mengatakan kemitraan dengan Bridge Alliance dan tiga operator telekomunikasi Asia Tenggara akan membantu mendemokratisasi dan mempercepat penggunaan AI di perusahaan-perusahaan di berbagai industri.

Kemudian berikan mereka alat untuk mencapai produktivitas dan nilai bisnis yang lebih tinggi dengan alat digital dan solusi generasi berikutnya. “Hal ini menegaskan tujuan kami untuk menjadi katalis inovasi dan mendukung transformasi digital perekonomian Asia Tenggara,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *