‘Membaca Nasib’ Data Center di Indonesia

VIVA Tekno – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan upayanya untuk mendorong perkembangan industri data center Indonesia.

Mereka menekankan bahwa ekosistem digital yang kuat memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat transformasi digital.

Kementerian Komunikasi dan Informatika secara khusus menegaskan, meski kebutuhan data saat ini hanya mencakup 4% dari total kapasitas, namun data center perseroan masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar dan potensi yang lebih besar.

Namun, selain menguntungkan secara ekonomi, perluasan pusat data yang pesat juga dapat menyebabkan masalah lingkungan yang signifikan, berkontribusi lebih dari 2% terhadap emisi gas rumah kaca global.

Mengetahui hal ini, baik pemerintah maupun organisasi harus memprioritaskan pengembangan pusat data yang berkelanjutan, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai tujuan net-zero pada tahun 2060.

Langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung tujuan lingkungan hidup, namun juga memungkinkan efisiensi energi, mengurangi biaya operasional, dan memajukan tujuan infrastruktur digital Indonesia.

Sejalan dengan hal tersebut, penyedia pusat data Princeton Digital Group (PDG) menawarkan dua pandangan mengenai lanskap pusat data pada tahun 2024.

1. Fokus pada teknologi baru untuk memenuhi tujuan pusat data

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan keberlanjutan, penggunaan teknologi baru dapat membantu mencapai tujuan perusahaan. Operator pusat data dapat menggunakan banyak teknologi kinerja baru, seperti pendinginan, untuk mengoptimalkan efisiensi energi.​​

Namun dampak nyata dari keberlanjutan tidak hanya perbaikan pada sektor operasional, namun juga transformasi mendasar jaringan listrik lokal.

Mengatasi tantangan keberlanjutan memerlukan upaya kolektif yang mendorong para pelaku industri, negara, dan pemerintah untuk bekerja sama membangun kembali ekosistem hijau.

Dalam hal ini, PDG memperkirakan akan terjadi perubahan besar pada tahun 2024, dimana para pemimpin cloud dan pusat data akan mengambil peran dan tanggung jawab yang lebih besar.

Posisi ini mencakup investasi besar dalam ide-ide dan teknologi baru yang mempunyai dampak signifikan terhadap industri.

2. AI Generatif dan AI akan mengubah pusat data

Karena kecerdasan buatan memerlukan komputasi dan penyimpanan yang intensif, teknologi ini meningkatkan permintaan kapasitas pusat data.

Seiring upaya perusahaan untuk mengembangkan solusi AI yang canggih, tangkas, dan andal, pengguna akan melihat operator yang mengadopsi konsep desain dan arsitektur kompak baru yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pengguna.

Pendekatan strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pusat data agar lebih efisien dan terukur untuk beban kerja AI yang kompleks.

Selain itu, perusahaan harus menyadari dampak iklimnya dan mampu mengatasinya ketika mengintegrasikan teknologi baru seperti inisiatif AI.

Dengan terus mendorong penggunaan teknologi maju secara efektif, perusahaan tidak hanya harus meningkatkan efisiensi sumber daya, namun juga menunjukkan komitmen dan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.

“Infrastruktur mengubah lanskap pusat data, menciptakan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya akan infrastruktur yang terukur, berkelanjutan, dan berkinerja tinggi. Kami berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2030.” Frederic Daniel Van Heusen, CEO PDG Indonesia, Rabu, 15 Maret 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *