Membangun IKN jadi ‘Smart City’

VIVA Tekno – Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara diharapkan dapat memajukan Indonesia hingga masuk 5 besar perekonomian dunia pada tahun 2045.

Untuk mendukung hal tersebut, pembangunan IKN menerapkan konsep keberlanjutan modern secara menyeluruh, sehingga tercipta kota pintar.

Smart city akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di IKN, dan ketika kualitas hidup meningkat maka akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

Dalam upaya mewujudkan smart city, pengembangan IKN mencakup 6 lapisan yaitu Smart Governance, Smart Transport and Mobility, Smart Life, Smart Natural Resources and Smart Technology, Smart Industry and Human Resources, Smart Built Environment and Infrastructure.

Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (IKP Kemenkominfo), Usman Kansong, pemindahan pusat pemerintahan ke IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bukan sekedar pemindahan lokasi dan peralatan. , namun merupakan simbol lompatan transformasi Indonesia sebagai sebuah negara.

“Untuk mendukung pengembangan IKN akan dibangun infrastruktur digital dan telekomunikasi. Pemerintah telah mendirikan pusat data nasional (PDN) sebagai upaya menciptakan kedaulatan digital,” ujarnya dalam keterangan resminya, Minggu, 17 Maret 2024.

Deputi Otoritas IKN Transformasi Hijau dan Digital, Mohammed Ali Berawi menjelaskan, IKN akan menjadi kota hutan cerdas dan lestari yang memiliki unsur hijau, tangguh, lestari, dan inklusif.

“Ekosistem IKN dibentuk dengan menggunakan teknologi. Harapannya, pengembangan smart city ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “IKN dibangun dengan menjaga kelestarian lingkungan dan bersinergi dengan alam,” jelasnya.

Kepala Pusat Inovasi Kota dan Masyarakat Institut Teknologi Bandung Suhono H Supangkat mengatakan tantangan kota baru, selain membangun dari awal dan menerapkan teknologi, adalah menjadikan kota berkelanjutan dan berketahanan sehingga harus dipersiapkan transformasi manusia.

“Saya berharap perkembangan IKN dapat menjadi contoh dan penggerak dalam pengembangan ibu-ibu di daerah agar lebih maju dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik,” jelasnya.

Deputi Otoritas Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam IKN, Myrna Asnawati Safitri menjelaskan, IKN merupakan kota hutan lestari. Pembangunan IKN mengikuti rencana tata ruang yang ditetapkan pada tahun 2022, dimana 65% merupakan kawasan lindung, 10% kawasan pangan, dan 25% kawasan pemukiman, perkantoran, dan perkotaan.

“Alokasi lahan sebesar 65% ini lebih tinggi dibandingkan standar global Kerangka Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal 2022 yang menetapkan 30% kawasan lindung pada tahun 2030,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *