Titik Kumpul – Perceraian merupakan pengalaman hidup yang menantang, terutama bagi pasangan yang memiliki anak. Bahkan ketika hubungan pernikahan berakhir, tanggung jawab sebagai orang tua tetap berjalan. Cara terbaik untuk terus memberikan pengasuhan terbaik bagi anak adalah dengan menerapkan gaya co-parenting. Apa itu pengasuhan bersama? Hak asuh orang tua, meskipun kedua orang tuanya bercerai. Dengan cara ini, orang tua terus bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosional, dan psikologis anak. Meskipun peran mereka sebagai pasangan sudah berakhir, mereka berdua tetap bekerja sama demi anak-anak mereka, dan mengapa perceraian meninggalkan luka emosional pada anak-anak. Dengan pola asuh bersama, dampak ini dapat diminimalkan. Berikut beberapa alasan melakukan co-parenting: 1. Menjaga kestabilan emosi anak dapat menimbulkan perasaan tidak aman pada diri anak. Dalam co-parenting, kehadiran kedua orang tua yang seimbang memberikan rasa cinta dan stabilitas, membantu anak beradaptasi dengan situasi baru. Menghindari dampak konflik pada anak membantu mengurangi kemungkinan konflik jangka panjang antar mantan pasangan. Dengan kerja sama yang positif, anak tidak terjebak dalam ketegangan orang tua. Berikan contoh yang baik
Meski perceraian tidak ideal, gaya pengasuhan ini memungkinkan anak melihat kedua orang tuanya tetap bekerja sebagai satu tim. Anak-anak akan belajar pentingnya kerja sama bahkan dalam situasi sulit4. Membangun hubungan yang sehat
Komunikasi yang terbuka antara kedua orang tua mendukung keputusan bersama yang terbaik bagi anak dan mendorong anak untuk berkomunikasi dengan baik dengan orang tuanya. Sebelum menyembuhkan luka emosional, penting untuk mengatasi masalah emosional pribadi setelah perceraian. Mintalah dukungan dari keluarga, teman atau konselor jika diperlukan. Fokus pada kepentingan terbaik anak dan lepaskan ego serta perasaan dendam terhadap mantan pasangan. Utamakan kebutuhan anak Anda. Tetapkan batasan yang jelas Bahkan ketika bekerja sama, penting untuk menetapkan batasan, terutama dalam kehidupan pribadi masing-masing, termasuk jika salah satu atau kedua belah pihak memiliki pasangan baru. Konsisten dan Konsisten Mengasuh bersama dengan sukses memerlukan konsistensi dan komitmen. Pastikan semua rencana disepakati bersama dan dilaksanakan dengan baik. Jangan berbicara buruk tentang mantan pasangan Anda. Penting untuk menghindari komentar negatif tentang mantan pasangan di depan anak. Hal ini menjaga hubungan anak dengan kedua orang tuanya tetap sehat. Jika perlu, carilah bantuan profesional. Para profesional dapat membantu mengembangkan rencana pengasuhan bersama yang lebih tepat sasaran dan mendukung penyesuaian anak. Menciptakan kerjasama co-parenting setelah perceraian memerlukan usaha, komunikasi dan komitmen dari kedua belah pihak. Dalam pola asuh ini, anak tetap mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya dan tumbuh dalam lingkungan yang sehat meskipun terjadi perubahan struktur keluarga. Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat menciptakan hubungan pengasuhan yang harmonis demi masa depan terbaik bagi anak Anda.