JAKARTA, Titik Kumpul – Ketika pasangan kita selingkuh dan kembali lagi kepada kita, kita mulai khawatir dan takut dia akan selingkuh lagi. Terlebih lagi, ketika kita memaafkan pasangan yang berselingkuh, rasa sakit itu terus berlanjut hingga akhirnya kepercayaan kita terhadap pasangan tersebut terkikis habis.
Jadi apakah ini normal dan bisakah Anda menyelamatkan rumah dan pasangan Anda? Pelatih hubungan Lex DePraxis menunjukkan hal ini dan mengakui bahwa berdasarkan pengalamannya, banyak individu yang datang ke konseling merasakan hal yang sama. Dia mengatakan perasaan seperti itu adalah hal yang wajar.
“Banyak orang yang datang dalam keadaan kesakitan dan merasa bersalah jika sakit. “Aku bingung, suamiku tidak melakukan ini lagi kan? Pasanganku sudah jauh dari perselingkuhannya, dia sudah minta maaf, tapi tetap saja sakit, aku masih bertanya-tanya apakah itu salahku, bukan?” jelasnya mengutip dari tayangan YouTube Cheryl Hatumesen.
Lex mengungkapkan, ketika seseorang menjadi korban perselingkuhan, rasa sakit itu masih terasa dan hanya karena pasangan atau orang tersebut meminta maaf tidak akan membuatnya hilang.
“Saat kita terluka, rasa sakit itu tidak kunjung hilang hanya karena kita meminta maaf, itu kenyataan yang tak pernah diterima oleh laki-laki,” aku meminta maaf, aku terhenti kan? Kenapa kamu bertanya lagi? “Tidak bisa, ini (korban) masih kesakitan sehingga agak sulit membedakan apakah dia bermental korban atau sakit yang sah,” ujarnya.
Jadi, kata Lex, jika terjadi perselingkuhan, jika memang ingin memperbaiki rumah, Anda perlu mencari bantuan profesional, seperti psikolog. Sebab jika tidak ada bantuan profesional, permasalahan rumah tangga mereka tidak akan terselesaikan.
“(Korban) ini akan melalui proses hukum yang menyakitkan selama berbulan-bulan, memang benar (pelaku) ini membesar-besarkan, akan terus maju. Dia tidak pernah pulih dari penyakitnya, jadi saya merujuknya ke seorang profesional, baik psikolog atau saya sendiri. “Jadi bantu dia (korban) untuk tidak terlalu lama di sana, dia (pelaku) menutup mata terhadap dampak penyakit yang dialami pasangannya,” ujarnya.
Sedangkan jika Anda sedang diselingkuhi, Anda mungkin ingin memperbaiki hubungan Anda dengan pasangan. Lex mengatakan, Anda perlu menunjukkan upaya Anda untuk meningkatkan hubungan dengan pasangan. Lex menjelaskan, semakin Anda menunjukkan bahwa Anda sedih dan tertekan, hal itu akan semakin membantu penderita atau pasangan Anda untuk ‘mencair’.
“Jadi ketika pelaku ingin bertaubat, apa yang harus dia lakukan? “Penjahat harus bertindak seperti orang gila, semakin dia menunjukkan bahwa dia menderita dan berjuang, semakin dia membantu korbannya merasa, ‘Oh, itu nyata,’ semakin dia yakin dia tidak akan menderita dalam jangka panjang. Dia melihat pasangannya kesakitan,” ujarnya.
Sebaliknya jika pelaku memilih tetap bersikap biasa saja tanpa berubah. Maka Anda, sang korban, yaitu pasangan Anda, tidak akan pernah pulih dari lukanya. Alhasil, pasangan akan terus mencurigai Anda meski Anda tidak sedang berselingkuh.
“Jika pelaku menganggap remeh maka korban tidak akan pernah bisa sembuh, sehingga masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pelaku. Banyak sanksi yang dapat digunakan seperti pemutusan hubungan kerja, relokasi, pemutusan hubungan kerja, semakin besar hukuman yang bersedia dibayar oleh pelaku maka akan semakin ‘oh oke’ membantu korbannya. “Jadi memang harus mengorbankan diri untuk menjemput para korban,” ujarnya.