Memoles Wajah UMKM Indonesia Lewat Digital

VIVA Tekno – Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin menyebutkan akan ada 66 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air. Jumlah ini akan tumbuh sebesar 1,5 persen atau 65 juta pada tahun 2022.

Tahun lalu, UMKM menyumbang 61 persen terhadap PDB Indonesia dan mempekerjakan 117 juta pekerja, yang mencakup 97 persen angkatan kerja di negara ini.

Kadin juga menyampaikan, terdapat 20,76 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital pada tahun 2022, meningkat menjadi 24 juta UMKM dan ditargetkan mencapai 30 juta UMKM pada akhir tahun 2024.

Namun ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh perusahaan dan usaha menengah Indonesia untuk menuju digital, yaitu keterampilan, teknologi, literasi digital, produktivitas, legitimasi, keuangan, serta peningkatan operasional dan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Direktur Corporate and Business Services Telkom Indonesia F.M Venusiana mengatakan Indibiz merupakan solusi untuk memfasilitasi UMKM dan mitra bisnis lainnya dalam mempromosikan usahanya hingga memasuki ekosistem digital.

Makanya kita siapkan solusi Indibiz. Bayar bulanan saja, teman-teman (UMKM dan perusahaan lain) harus lakukan. Ini yang kita dukung,” ujarnya di Jakarta, Minggu 28 .Juli 2024.

Lebih dari itu, Fenusiana mengingatkan kita untuk tidak alergi terhadap digital karena menyederhanakan proses, meningkatkan produktivitas, menjaga efisiensi, dan meningkatkan pengalaman pelanggan. “Semua ini meningkatkan jumlah UMKM,” jelasnya.

Sejalan dengan HUT Telkom ke-59 dan tahun pertama Indibiz mendukung berbagai sektor digital di Indonesia, BUMN telekomunikasi fokus pada solusi digital bagi UMKM yang terbagi dalam “tujuh pulau” di berbagai industri.

Kesehatan Indibiz di antaranya. Telkom Indonesia mendukung transformasi teknologi kesehatan digital, mulai dari klinik, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), hingga rumah sakit.

Caroline dari Indibiz Guardian Health percaya bahwa sistem informasi manajemen terintegrasi (MIS) adalah kunci bagi semua tingkat layanan kesehatan di Indonesia.

Dengan cara ini, pusat layanan kesehatan (faskes) dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan digital yang terintegrasi serta melindungi data dan privasi pasien dengan aman.

“Indibiz Health memberikan akses yang mudah, cepat dan akurat kepada seluruh pemangku kepentingan layanan kesehatan,” ujarnya.

Keberhasilan ini didasarkan pada pengetahuan tentang rencana dokter, pencatatan pengobatan pasien, peningkatan pengambilan keputusan medis, manajemen praktik yang memudahkan semua pihak seperti perawat, pembayar, apoteker, laboratorium dan radiologi, perusahaan asuransi, bendahara dan administrator.

Yang paling menarik, solusi digital ini bisa dikembangkan di seluruh puskesmas yang memenuhi standar SATUSESHAT Kementerian Kesehatan RI dan sejalan dengan kesehatan level tujuh.

“Semakin banyak layanan kesehatan di daerah yang menggunakan Indibiz Health, maka semakin cepat pula terjadi perubahan layanan kesehatan,” kata Caroline optimis.

Selain Indibiz Health, ada Sekolah Indibiz, Ruko Indibiz, Indibiz Multifinance, Hotel Indibiz, Indibiz Energy dan Ekspedisi Indibiz. Pada tahun berjalan, Indibiz berhasil menghasilkan pendapatan di sektor UKM (usaha kecil menengah/UKM) Telkom sebesar 17 persen year-on-year (yoy).

Ke depan, pendapatan Indibiz diperkirakan akan terus tumbuh seiring semakin banyaknya UMKM yang go digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *