Titik Kumpul – Seri Audisi Publik PB Jeram 2024 dimeriahkan oleh banyak legenda bulu tangkis Tanah Air.
Ini termasuk Maria Kristin, Debbie Susanto, Kevin Sanjay, Liliana Natsir, Tontovi Ahmed, Liam Swie King, Richard Mainaki, Ivana Lee dan Susie Susanto.
Para veteran memantau bakat para kontestan yang dianggap layak mendapatkan tiket super dan maju ke tahap karantina.
Maria Kristin, peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, juga membawahi tim pencari bakat atlet putri dan memuji ribuan peserta yang telah bekerja keras melakukan yang terbaik untuk melaju ke tahap berikutnya.
Ia mengetahui bahwa beberapa atlet muda memiliki teknik yang bagus dan daya tempur yang tinggi.
“Audisi tahun ini cukup menarik, ditambah dengan usia mereka yang masih muda menunjukkan bahwa passion mereka sangat luar biasa dan ini bukan hal yang aneh bagi seseorang yang masih muda seperti U-11 dan tekniknya cukup bagus. Atlet wanita Kriteria saya dari segi teknik , footwork dan yang paling penting adalah kekuatan bertarung di lapangan. Karena kekuatan bertarung juga harus konsisten, kata Maria.
Lebih lanjut, sebagai seseorang yang telah melatih atlet-atlet yang lolos audisi publik, unsur lain yang tidak kalah penting adalah motivasi.
Sebab, di antara mereka yang baru menjadi atlet binaan PB Jerram banyak yang merasa puas dan puas dengan prestasinya. Padahal, secara resmi pelatihan dan pembinaan di Asrama PB Jeram merupakan langkah awal memulai perjalanan panjang.
“Dia harus bisa menjaga motivasinya. Seharusnya motivasi kalian tidak tinggi ketika melalui seleksi audisi biasa, namun ketika masuk PB Jerram motivasi kalian benar-benar turun. “Karena masih harus melalui banyak proses, mulai dari latihan teknis, fisik, mental hingga mengikuti turnamen,” kata Maria.
Maria berharap dengan hasil Audisi Umum ini, para atlet dapat menorehkan sejarah baru di Olimpiade dan meneruskan kiprah atlet putri Indonesia.
Semoga prestasi yang saya dan Gregoria Mariska Tunjung raih di Olimpiade bisa terus berlanjut dan lebih baik lagi dengan meraih medali emas di Olimpiade, kata peraih medali emas Perorangan Marine Games 2007 itu.
Dalam Audisi Publik PB Jeram, Maria Kristin dan Debbie Susanto juga sempat bertemu dengan kontestan dari berbagai daerah Tanah Air, Kamis (12/9).
Ia menyapa, memberi tanda tangan, dan juga berfoto bersama para peserta audisi. Menurut Debbie Susanto, ia kembali ke masa mudanya dan bertemu dengan atlet idamannya.
“Sesi pertemuannya sungguh menyenangkan karena saya bisa menyapa para peserta yang mengikuti audisi dan antusias serta banyak yang berasal dari luar Pulau Jawa sehingga menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi para peserta agar termotivasi mencapai cita-citanya. .”
Juara All England Super Series Premier 2016 itu menuturkan, “Saya kangen banget, waktu kecil saya melihat atlet-atlet profesional yang saya kagumi, salah satunya Taufik Hidayat saat saya di PON 2004. Ikuti foto-fotonya.”
Salah satu peserta Audisi Umum KU 12 Putra, Arino Azzam Baiduzzaman yang mengadu nasib dari Lampung Kidul mengatakan, menjadi pebulutangkis kelas dunia adalah impian terbesarnya saat ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, langkahnya diawali dengan proses seleksi menjadi atlet binaan PB Jerram.
Setelah menang dengan skor 21-17 melawan Rafa Uriel Kenji Saputro asal Blitar, Jawa Timur pada babak penyisihan, Kamis (12/9), Azam sukses lolos ke babak turnamen pada Jumat (13/9).
“Saya datang ke Kudus hanya dengan satu pelatih. Itu sebabnya sangat sulit bagiku untuk tampil percaya diri. Namun saya tetap berusaha memberikan yang terbaik di lapangan dan sejauh ini saya sudah dua kali meraih kemenangan, meski tidak mudah. “Kalian juga senang bisa bertemu banyak legenda bulutangkis di audisi, ini menjadi semangat tersendiri,” kata atlet PB Satriya itu.
Sementara itu, peserta Keanu Al Fatir Rahadi asal Kota Samarinda, Kalimantan Timur, siap menempuh perjalanan fisik yang berat untuk mewujudkan impiannya menjadi atlet PB Jeram.
Beruntung pada babak penyisihan hari ini, atlet berusia 10 tahun ini menang 21-12 atas wakil Semarang Akmal Basit.
“Saya sangat senang bisa mengikuti Audisi Publik PB Jeram tahun ini karena saya ingin sekali masuk karantina dan diterima sebagai atlet terlatih karena bagi saya PB Jeram adalah yang terbaik di Indonesia Club, saya sangat ingin mewujudkannya. orang tua saya bangga menjadi atlet bulutangkis nasional.