Jakarta, Titik Kumpul – Mungkin ada peradaban maju di galaksi kita yang memanfaatkan kekuatan bintangnya.
NASA ingin tahu apakah proses seperti itu diamati atau tidak. Stasiun luar angkasa memiliki beberapa teleskop canggih dan sedang membangun lebih banyak lagi.
Ketika para ilmuwan fokus pada planet berbatu yang mirip dengan Bumi, mereka ingin mengetahui apakah planet-planet jauh ini dapat menemukan tanda-tanda penggunaan energi matahari.
Misalnya, pembangunan manusia sudah melampaui penggunaan kayu dan batu bara, dan saat ini bergantung pada energi modern seperti energi surya.
Jadi masuk akal jika negara-negara maju juga akan menggunakan teknologi yang sama untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Panel surya, terbuat dari silikon yang melimpah di alam semesta, sangat reflektif. Hal ini membuat ladang surya yang luas menjadi target yang menarik untuk diamati oleh NASA.
Seperti yang dilaporkan Mashable, para ilmuwan bertanya-tanya apakah teleskop luar angkasa besar, seperti observatorium Habibbehant saat ini, akan mampu melihat bintik matahari di planet yang berjarak sekitar 30 tahun cahaya dari Bumi.
Teleskop ini disebut “super-Hubble” karena cermin utamanya berdiameter sekitar enam meter lebih besar dari cermin teleskop Hubble.
Para peneliti di Bumi memperkirakan bahwa kita dapat memenuhi seluruh kebutuhan energi kita dengan menutupi sekitar dua setengah persen permukaan bumi dengan panel surya.
Namun untuk melihat panel surya di planet yang jauh, sekitar 23 persen permukaan planet mirip Bumi harus ditutupi oleh panel surya.
Meskipun dari sudut pandang kami hal ini tampak rumit dan mungkin tidak masuk akal, komunitas lain mungkin memiliki kebutuhan energi yang berbeda.
Mereka mungkin memilih untuk menutupi sebagian besar lahannya dengan energi matahari, terutama jika planet mereka seperti Mars, yang membutuhkan sumber energi lain seperti air.
Selain panel surya, para ilmuwan telah lama mempertimbangkan kemungkinan adanya objek masif di sekitar bintang yang dapat menghabiskan sebagian besar energi bintang.
Struktur ini dikenal sebagai Dyson Spheres dan mungkin merupakan tanda lain dari peradaban maju. Namun, bangunan-bangunan ini tidak mudah dikenali karena mungkin memiliki teknologi yang sangat efisien atau menggunakan sumber energi kecil lainnya yang tersembunyi.
Dengan teleskop yang akan datang seperti “World Life Observatory,” NASA berharap dapat menemukan tanda-tanda kehidupan atau teknologi di luar angkasa.
Meskipun panel surya tampaknya sulit dideteksi, namun hal ini tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan. Hampir segala hal mungkin terjadi jika mencari tanda-tanda kemajuan dalam tanda ini.
Siapa yang tahu apa yang akan ditemukan oleh instrumen besar dan kompleks ini dari jarak ribuan tahun cahaya? Mereka mungkin mengunjungi kota asing.