JAKARTA, Titik Kumpul – Di era digital ini, literasi lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis. Literasi modern mencakup pemahaman yang lebih luas tentang keuangan, literasi digital, serta pengetahuan perdagangan berjangka dan komoditas (PBK). Kesadaran masyarakat terhadap berbagai bentuk literasi ini sangat penting untuk mencegah penipuan, memaksimalkan potensi ekonomi, dan mengembangkan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi tantangan global.
Contoh nyata pentingnya literasi adalah inisiatif Bulan Literasi PBK 2024 yang dilaksanakan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (BAPPEBT) bekerja sama dengan Asosiasi Perdagangan Berjangka dan Komoditi (ASPEBTINDO) dan perusahaan pialang seperti DDMAX. . Gulir terus, oke?
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat mengenai industri PBK yang masih banyak yang belum mengetahuinya. Literasi ini tidak hanya membantu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap perdagangan berjangka, namun juga melindungi mereka dari risiko penipuan berkedok investasi.
Di era globalisasi dan digitalisasi, masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan investasi yang menjanjikan keuntungan besar. Namun, kurangnya pemahaman atau literasi terhadap dunia investasi seringkali membuat masyarakat rentan terhadap skema investasi bodong. Salah satu cara untuk memerangi penipuan semacam ini adalah dengan meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Komisaris Yadi Supriyadi, Ketua DDMAX, saat menutup Bulan Literasi PBK 2024, menekankan pentingnya literasi dalam perdagangan berjangka dan komoditas.
Ia mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum mengenal industri ini.
Dengan meningkatkan literasi di bidang ini, DDMax berharap dapat mengurangi potensi penipuan di sektor bisnis di masa depan, di mana banyak orang tergiur dengan janji jaminan keuntungan, tanpa memahami risiko sebenarnya.
Tidak hanya literasi keuangan yang penting, literasi dunia bisnis masa depan mempunyai dampak yang signifikan terhadap keberlangsungan perekonomian. Menurut Dr.Ir. Kasan, M.M., Kepala Bappebti, Perdagangan berjangka mempunyai peran penting dalam merumuskan harga acuan komoditas strategis Indonesia melalui transaksi di Bursa Berjangka. Selain itu, perdagangan berjangka juga merupakan alternatif investasi dan manajemen risiko serta alat lindung nilai bagi pelaku usaha.
Dengan kata lain, masyarakat yang melek perdagangan berjangka tidak hanya mampu melindungi diri dari risiko, namun juga berperan dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional. Perdagangan floating futures dapat meningkatkan efisiensi pasar, dan dengan literasi yang tepat, informasi pasar yang transparan dan real-time dapat dimanfaatkan dengan lebih baik oleh pelaku usaha dan masyarakat.
Salah satu kendala utama dalam mengembangkan literasi perdagangan berjangka adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap risiko yang ada. Kebanyakan orang menganggap perdagangan berjangka sebagai bentuk investasi dengan jaminan keuntungan, namun kenyataannya perdagangan ini juga mengandung risiko yang cukup besar. Di sini peran pendidikan dan literasi menjadi sangat penting.
Didmax dalam keikutsertaannya dalam Bulan Literasi PBK 2024 telah menyelenggarakan lebih dari 40 seminar di berbagai kota di Indonesia. Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat mengenai potensi manfaat dan risiko yang ada dalam dunia usaha di masa depan. Literasi yang lebih baik membantu masyarakat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan menghindari jebakan investasi yang menipu.
Selain literasi keuangan, literasi digital merupakan faktor yang semakin penting dalam perdagangan berjangka komoditas. Sebagaimana disampaikan Kepala Bappebti, Dr. Kasan, dunia usaha masa depan harus bertransformasi secara digital. Di saat perekonomian menjadi semakin digital, bisnis masa depan harus beradaptasi dengan teknologi agar tetap relevan.