Mengapa Pemahaman Al-Quran Adalah Investasi Terbaik untuk Anak?

Jakarta, Titik Kumpul – Pemahaman Al-Qur’an sejak dini merupakan landasan penting dalam membangun karakter anak berdasarkan nilai-nilai Islam. Al-Quran bukan hanya sekedar kitab suci namun juga merupakan pedoman hidup yang mencakup berbagai aspek kehidupan.

Dalam hal ini, keberhasilan Pondok Pesantren Daarut Tarmizi yang menyelenggarakan salat khatam dengan terjemahan 30 Juz Al-Qur’an menjadi contoh nyata bagaimana pengajaran Al-Qur’an dapat memberikan dampak yang besar bagi generasi muda. .

Mengapa anak harus memahami Al-Quran sejak dini? Gulir ke bawah lebih jauh, oke?

Masa kanak-kanak merupakan masa emas dalam pembentukan karakter dan moral. Pemahaman Al-Quan sejak dini membantu anak mengenal nilai-nilai kebaikan, kesalehan dan rasa tanggung jawab. Selain itu, pemahaman Al-Qur’an memberdayakan anak dalam menghadapi tantangan hidup dengan landasan yang kokoh.

Seperti yang terjadi di Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, santri tidak hanya belajar membaca dan menghafal, namun juga memahami isi Alquran dengan bantuan metode Tamiz. Metode ini membantu mereka memahami bahasa Arab sehingga memudahkan proses hafalan dan tadabbur. Pada acara apresiasi tersebut, Dr. Ustadz H. Tarmizi As Shidiq, M.A., mengatakan: “Alhamdulillah, siswa kami telah menyelesaikan terjemahan Al-Quran ke-30 dalam waktu tiga bulan. Mereka pandai menerjemahkan ayat demi ayat. »

Manfaat memahami Al-Quran bagi anak:

1. Membentuk akhlak yang mulia

Al-Quran mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kasih sayang, kejujuran dan keadilan. Anak yang memahami Al-Qur’an cenderung memiliki sikap dan perilaku yang lebih baik. Hal serupa juga dirasakan oleh para wali santri di Pondok Pesantren Daarut Tarmizi. Salah satu orang tua di Pondok Pesantren Imas berkata dengan penuh haru: “Alhamdulillah, anak saya sudah banyak berubah. Dia lebih mandiri, lebih sopan dan sekarang bisa membaca dan memahami terjemahan Al-Quran. »

2. Meningkatkan kemampuan akademik

Memahami Al-Quran juga melatih berpikir kritis dan konsentrasi. Proses pembelajaran menerjemahkan Al-Qur’an seperti yang diajarkan di Daarut Tarmizi melibatkan analisis mendalam terhadap makna ayat-ayat yang pada akhirnya memperkaya kecerdasan anak.

3. Jaminan dunia dan akhirat

Dengan memahami Al-Qur’an, anak tidak hanya dipersiapkan menghadapi cobaan dunia, namun juga menguasai kehidupan di akhirat. Dalam khutbah yang disampaikan pada acara tersebut, Gus Hyde mengingatkan: “Al-Qur’an adalah sahabat sejati yang akan membantu di akhirat.”

Memasukkan pembelajaran Quran ke dalam kehidupan anak-anak

Pesantren seperti Daarut Tarmizi adalah contoh sukses dalam mengintegrasikan pembelajaran Al-Quran ke dalam kehidupan anak-anak. Selain mengajarkan hafalan dan pemahaman Al-Quran, pesantren ini juga mendorong keseimbangan antara pendidikan agama dan pengembangan kreativitas melalui kegiatan seni seperti khadra, puisi dan doa.

Dalam acara apresiasi tersebut, para pelajar juga diberikan sertifikat pengakuan pemerintah seperti sertifikat sanad dari Markaz Tahfiz Daarul Qur’an dan sertifikat dari BNSP. Sertifikasi ini menjadi bukti nyata bahwa pemahaman Al-Qur’an tidak hanya memberikan kontribusi spiritual, namun juga menjadi keuntungan dalam bekerja di dunia profesional.

Keberhasilan santri Daarut Tarmizi dalam memahami Al-Qur’an patut menjadi sumber inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya. Kepala KUA Kadudampit, Dr. H. Dadin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pesantren ini dan menyampaikan harapan agar Daarut Tarmizi menjadi pilihan masyarakat untuk kajian agama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *