Jakarta: Lomba lari yang diselenggarakan Arutmin Borneo Run berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur MURI Osmar Susilo kepada CEO PT Arutmin Indonesia Ido Hutabarat.
Acara penganugerahan digelar di Elite Club, Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan pada Senin, 25 Maret 2024.
Kedua penghargaan ini diberikan langsung karena Arutmin merupakan perusahaan pertambangan yang paling banyak menyelenggarakan kompetisi di Indonesia. Kemudian, hadiah kedua merupakan bentuk pengakuan atas keikutsertaan peserta tunanetra pertama dalam lomba lari se-Indonesia yang terdaftar di ABR.
Arutmin Borneo Run 2023 menampilkan peserta tunanetra, Amelia, yang berhasil finis di kategori 5km dengan catatan waktu 30 menit.
Saya ucapkan selamat kepada PT Arutmin atas dua penghargaan luar biasa pada hari ini, kata Omar di lokasi kejadian, Senin, 25 Maret.
Ido kemudian merasa sangat tersanjung telah menerima penghargaan ini. Hal ini menjadi salah satu bukti antusiasme PT Arutmin.
“Kami merasa sangat tersanjung dengan penghargaan ini, komitmen kami untuk terus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan olahraga akan tetap menjadi prioritas,” kata Ido.
Kompetisi lari ini masih akan berlangsung pada tahun 2024. Namun acara ini akan berlangsung jika tidak ada kendala.
Pasalnya, acara tersebut rencananya akan berlangsung pada bulan November di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
“Tim sedang mempersiapkan serangkaian hal menarik untuk meningkatkan kualitas kompetisi yang selalu meningkat dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Diketahui, ajang ABR berlangsung setiap tahun sejak tahun 2006. Dengan demikian, edisi tahun ini merupakan edisi ABR yang ke-16.
Meski memberikan perkiraan durasi acara, namun panitia penyelenggara belum memberikan informasi lengkap mengenai kategori lomba yang akan berlangsung. Jika mengacu pada ABR 2023, ada tiga kategori jarak yang dipertandingkan yakni 5 kilometer, 10 kilometer, dan Half Marathon atau 21 kilometer.