Titik Kumpul – Delapan tentara muda Rusia telah bersaksi di balik jeruji besi di tempat perlindungan militer Ukraina. Mereka milik tentara Rusia dan ditangkap dalam pertempuran di wilayah (provinsi) Kursk.
Ratusan tentara Rusia telah menjadi tawanan perang sejak serangan perbatasan dimulai terhadap pasukan Ukraina di Kursk.
Kurangnya pengalaman, tenaga kerja dan senjata menyebabkan penjaga perbatasan Rusia akhirnya tersesat.
Meski berstatus tawanan perang, tentara Ukraina yang berusia antara 20 dan 22 tahun akan diperlakukan dengan baik oleh tentara Ukraina.
Dalam laporan Titik Kumpul Military yang dikutip The Moscow Times, nama-nama tentara muda Rusia ini dirahasiakan untuk melindungi identitas mereka.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Ukraina memutuskan untuk menaati Konvensi Jenewa 1949.
Masing-masing tahanan ini dibebaskan untuk menceritakan kepada wartawan apa yang mereka rasakan di penjara militer. Tentu saja di bawah pengawasan penjaga.
Seorang tentara Rusia berusia 21 tahun membenarkan bahwa dia diperlakukan dengan bermartabat di penjara.
Faktanya, ketika dia ditempatkan di Kursk, komandannya selalu mengajarinya bahwa tentara Ukraina akan menyiksanya dengan kejam jika dia ditangkap.
“Kami merasa nyaman di sini. Kami mendengar (petugas kami) bahwa mereka (pasukan Ukraina) menyiksa, menyiksa dan menyiksa. Namun kenyataannya berbeda,” kata prajurit muda itu.
Menurutnya, dia dan teman-temannya biasa mendapat makanan tiga kali sehari. Ada juga tempat tidur, dapur, dan kamar mandi.
“Kondisinya (di sini) bagus, mereka memberi kami makan tiga kali sehari, kami punya tempat untuk tidur dan gosok gigi,” lanjut tentara Rusia itu.
“Kami bisa menyikat gigi, kami punya kamar mandi, kami punya dapur, kami punya semua yang kami perlukan untuk hidup,” katanya.