Paris – Pasangan bulu tangkis campuran Denmark Mathias Christiansen/Alexandra Boye memutuskan mundur dari Olimpiade Paris 2024 karena masalah administrasi.
Berdasarkan keterangan Badminton Europe, Kamis, keputusan mundur tersebut awalnya dilakukan secara sepihak oleh Christiansen yang terbukti melakukan tiga kesalahan dalam pengisian daftar kursi (formulir).
Lokasinya sendiri digunakan untuk mencari lokasi atlet untuk keperluan tes doping, khususnya pada tiga bulan menjelang Olimpiade.
Atlet yang masuk untuk lolos ke acara olahraga empat tahunan memikul tanggung jawab ini dan akan diuji secara acak dan tanpa pemberitahuan (Tes Acak) oleh tim yang sesuai berdasarkan informasi lokasi yang telah mereka selesaikan untuk lokasi tersebut.
Kesalahan pengisian data membuat atlet berisiko terkena sanksi.
“Saya kecewa karena kurangnya perhatian dan kecerobohan saya, kami melewatkan salah satu momen penting dalam karier kami,” kata Christiansen.
“Saya semakin kecewa karena itu berarti Alexandra tidak bisa tampil di Olimpiade 2024. Kami telah berlatih keras dan tak sabar untuk tampil di Paris,” imbuhnya.
Pemain ganda campuran peringkat 11 dunia itu mengatakan, keputusan mundur juga diambil agar rekan satu timnya bisa lebih fokus bersaing di Olimpiade berikutnya.
Sedangkan Christiansen/Boje sebelumnya tergabung di Grup C pengundian Olimpiade Paris 2024. Grup ini juga berisi unggulan keempat Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang), Tang Chun Man/Tse Ying Light (Hong Kong) dan Ye Hong Wei. /. Li Jia Xin (Taiwan).
Federasi Bulu Tangkis Denmark bersama Komite Nasional dan Konfederasi Olahraga Denmark (DIF) mengaku menyayangkan situasi yang dialami pasangan ganda campuran papan atas mereka.
“Ini adalah situasi yang sangat tidak menyenangkan yang dialami Matthias, dan pada saat yang paling tidak tepat. “Kami mengakui peraturan yang berlaku di area ini dan kemungkinan besar Mathias akan diskors,” kata bos tim bulu tangkis Denmark Jens Meibom.
“Namun, berdasarkan pengetahuan kami tentang keseluruhan proses dan Matthias secara umum, kami yakin bahwa ini hanyalah kasus dia secara tidak sengaja gagal mencatat lokasinya dengan benar.” “Sama sekali tidak ada yang mengarah pada upaya penipuan atau ketidakpatuhan yang disengaja terhadap peraturan yang berlaku di bidang ini,” tambahnya. (Semut)