Mengelola Emosi di Era Modern, Cara Efektif Menghindari Rasa Galau

Jakarta, VIVA – Di era digital yang serba cepat ini, permasalahan psikologis yang dihadapi generasi muda semakin berat. Salah satu permasalahan yang sering muncul adalah fenomena “jitter”, atau perasaan bingung, cemas, dan ketidakpastian yang seringkali menghambat produktivitas dan kesehatan mental.  Kecemasan, meski terkesan ringan, namun bisa berdampak serius pada kehidupan seseorang, terutama dalam konteks penggunaan internet dan media sosial.

Fenomena ini menjadi populer di era digital, dimana informasi menyebar dengan cepat dan mudah melalui emosi dan pikiran manusia. Gulir lagi, oke?

Perasaan frustasi seringkali muncul ketika seseorang merasa tidak percaya diri dengan keputusan yang diambilnya, terjebak dalam situasi sulit, atau merasa terbebani oleh ekspektasi dan tekanan sosial. Dalam konteks digital, hal ini sering kali ditingkatkan dengan meningkatkan akses terhadap informasi dan perbandingan sosial melalui media sosial. Ketika kita melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna di media sosial, kita bisa merasa tertekan, cemas, dan tidak puas dengan kehidupan kita sendiri, yang pada akhirnya berujung pada perasaan frustasi.

Jika seseorang mudah teralihkan, produktivitasnya bisa menurun. Mereka bisa menjadi sangat ceroboh, kurang termotivasi, dan lebih stres secara emosional. Selain itu, emosi yang terus-menerus terganggu dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius, seperti kecemasan kronis atau depresi. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memiliki ketenangan pikiran dan tidak mudah terpengaruh oleh perasaan galau.

Hal ini dipaparkan dalam Workshop Online Peningkatan Kapabilitas Digital 2024. Acara ini dihadiri antusias oleh siswa SMA 3 Nabire, SMA YPPK Adhi Luhur Nabire dan SMP YPPK St. Antonius Nabire bertugas melihat rombongan di aula sekolahnya. Konferensi ini mengusung tema ‘Internet yang Baik, Alami dan Aman’.

Juru Bicara Ody Waji menekankan pentingnya menggunakan Internet dengan benar, profesional, dan aman. Salah satu poin yang diangkat adalah bahwa pemikiran kreatif dalam penggunaan Internet dapat membantu kita membedakan berita palsu dan berita nyata, dan menghindari perasaan kebingungan yang tidak perlu.

Pembelajaran digital bukan tentang kemampuan menggunakan teknologi atau internet, namun juga melibatkan pemahaman lebih dalam mengenai dampak psikologis dari interaksi digital. Di zaman dimana media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, kemampuan mengelola emosi, seperti tidak cepat marah, merupakan bagian dari pengalaman digital yang sempurna.

Ketika kita memiliki pengalaman digital yang baik, kita dapat melihat informasi yang relevan dan akurat serta terhindar dari banyak informasi negatif atau menyesatkan yang dapat menimbulkan perasaan kebingungan. Selain itu, literasi digital memungkinkan kita menggunakan Internet sebagai alat untuk pengembangan diri, bukan sebagai sumber kecemasan atau perbandingan sosial.

Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan agar tidak merasa kewalahan, terutama di lingkungan digital:

1. Meningkatkan paparan media sosial

Jangan terlalu sering membandingkan diri Anda dengan orang lain di media sosial. Ingatlah bahwa apa yang ditampilkan di media sosial seringkali merupakan momen terbaik dalam hidup seseorang, bukan gambaran keseluruhan.

2. Kuat secara mental

Fokus pada hal-hal baik dalam hidup Anda dan belajar menerima keraguan. Kestabilan mental akan membantu Anda mengatasi masalah tanpa terlalu terpengaruh oleh perasaan galau.

3. Berpikir kritis

Jangan mudah terpengaruh oleh informasi yang Anda temukan di Internet. Berpikir kritis akan membantu Anda memisahkan informasi yang benar dan berguna dari informasi yang salah.

4. Manfaatkan kreativitas

Seperti yang disarankan Ody Waji, gunakan keahlian Anda saat menggunakan Internet. Daripada merasa dibatasi oleh apa yang Anda lihat online, gunakan Internet untuk mengeksplorasi minat Anda, mempelajari hal-hal baru, dan mencari peluang untuk meningkatkan diri.

5. Gunakan waktu offline

Secara umum, rehat sejenak dari dunia digital dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi perasaan kebingungan. Luangkan waktu untuk aktivitas di dunia yang Anda sukai dan memberi Anda kepuasan sejati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *