Mengenal Agama Sikh, Keyakinan yang Dianut Bunga Zainal dan Anak-anaknya

Batavia – Bunga Zainal baru-baru ini menyedot perhatian karena membagikan foto perjalanan keluarganya ke Punjab, India. Kunjungannya bertujuan untuk mengajak anak-anak menjalani serangkaian ritual keagamaan Sikh. Ia senang anak-anaknya kini resmi menjadi bagian dari komunitas Sikh.

Perhatian terhadap umat Sikh semakin meningkat setelah Bunga Zainal membagikan momen perjalanan keluarga ke Punjab, India. Agama Sikh berasal dari abad ke-16 di wilayah Punjab, yang kini menjadi bagian dari India dan Pakistan. Sejarahnya yang kaya membuat banyak orang penasaran.

Sikhisme sering dipandang sebagai campuran Hindu dan Islam, namun dengan satu keyakinan. Konsep keesaan Tuhan dan keyakinan bahwa segala sesuatu adalah bagian dari-Nya merupakan inti dari Sikhisme, yang memiliki kesamaan dengan ajaran Islam, meskipun berbeda dalam bentuk dan praktik.

Menurut DV.com, Guru Nanak, pendiri Sikhisme, lahir dalam konteks agama Hindu. Pada tahun 1499, ketika ia berumur tiga puluh tahun, ia mengalami pencerahan saat mandi pagi. Dari sana ia melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk menyebarkan ajaran Sikhisme, yang mengajarkan kepercayaan pada satu Tuhan.

Guru Nanak menghimbau kepada masyarakat yang kasta lebih rendah karena mereka tidak percaya pada sistem kasta. Sikhisme juga menganut kesetaraan gender yang tercermin dalam penggunaan nama keluarga. Laki-laki Sikh menggunakan Singh (singa) dan perempuan Kaur (pangeran). Misalnya suami Bung Zainal bernama Sukhdev Singh.

Ajaran Guru Nanak dan Guru lainnya tertuang dalam kitab Guru Granth Sahib, kitab suci kaum Sikh. Tempat ibadah mereka dikenal sebagai Gurdwara, yang juga dianggap sebagai pintu masuk menuju Guru.

Ciri khas orang Sikh adalah pria dan wanita memiliki rambut. Hal ini merupakan wujud rahmat Tuhan, dimana wanita dianggap sangat bertakwa jika berambut panjang, sedangkan pria berambut panjang dan memakai mitra.

Mereka selalu membawa sisir kayu yang selalu siap sedia, gelang besi, dan pisau sepanjang 10 cm, untuk membantu siapapun yang membutuhkannya. Mengenakan kacha atau celana pendek tidak hanya mengikuti tradisi bertarung leluhur, tetapi juga menurut ilmu pengetahuan memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan.

Sedangkan di Indonesia sendiri, agama Sikh sudah ada sejak tahun 1898 yang dibawa oleh para pendatang asal India ke Sumatera. Kebanyakan dari mereka datang langsung dari India, sebagian besar adalah petani dan pedagang kecil. Pada tahun 1911, komunitas Sikh mendirikan Gurdwara di Medan.

Batavia juga merupakan rumah bagi warga Sikh yang sebagian besar berkewarganegaraan Melayu. Komunitas Sikh berkembang di Tanjung Priok, dan pada tahun 1925 mereka mendirikan Gurdwara di daerah tersebut. Saat ini jumlah penganut Sikh di Indonesia diperkirakan lebih dari dua belas ribu orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *