JAKARTA – Prabhu Jayabaya yang terkenal dengan ramalan legendarisnya sudah empat kali meramalkan hal berikutnya. Asumsi tersebut kemudian dianalisis oleh Kepala Lembaga Kajian Olahraga Indonesia (Locantara). asing Keempat langkah tersebut adalah Kartuyugo, Partuyugo, Kaliyugo dan Kalisingsuru.
Menurut laporan di situs Kagama, pemilihan waktu Kalisengsoro diyakini mencerminkan situasi saat ini, dimana virus corona sedang menyebar ke seluruh dunia.
“Pada masa Kalisengsuru banyak sekali berita bohong, dan masyarakat menyebarkan kebohongan melalui media sosial,” kata Porwadi.
“Informasi dan teknologi menjadi alat penipuan. Ponsel, internet, email, radio, televisi digunakan untuk melawan. Ujung-ujungnya banyak korbannya.”
“Apalagi saat terjadi krisis nasional. Wabah penyakit menular. Lalu diatur untuk menimbulkan kegaduhan dan kekerasan,” jelasnya.
Saat orang panik, kemunafikan mengambil keuntungan. Pembohong memancing di air kotor.
“Jadi Prabhu Joyubayo berbicara dengan bijak,” ujarnya.
Sing Baner Kitingar, Sing Salam Saleh (Siapa yang berbuat baik akan dibenarkan, siapa yang berbuat jahat akan dibinasakan. Bekke Keditik, Olu Ketur) (Kebaikan terlihat, kejahatan terlihat).
“Sopo kang mbebiti olo, wahin beh sirno (Barangsiapa berbuat jahat maka hilang kebahagiaannya).”
“Inilah ajaran Raja Joyubayu. Beliau menyimpulkan: “Karena kita selalu arif dan bijaksana (ingat dan bijaksana).”