Titik Kumpul – Kita sering mendengar istilah-istilah seperti Gen X, Gen Y, dan Gen Z. Namun apakah kita benar-benar memahami perbedaan antara setiap generasi dan bagaimana kontribusi mereka dalam membentuk masa depan? Di Indonesia khususnya generasi Alpha yang kelahirannya diprediksi akan membawa perubahan besar dalam bidang teknologi dan masyarakat. Hal ini dirasakan dengan cepat.
Seiring berjalannya waktu, setiap generasi menghadirkan tantangan dan peluang yang berbeda. Namun, kami belum sepenuhnya memahami tantangan besar yang akan dihadapi generasi beta ketika hadir pada tahun 2025. Bagaimana kita dapat mempersiapkan mereka menghadapi dunia yang semakin digital ini seiring dengan perubahan dramatis dalam cara kita bekerja, berinteraksi, dan belajar? Dunia?
Artikel ini menjelaskan generasi dari Yang Terhebat hingga Beta serta tantangan dan peluang yang dihadapi generasi beta di masa depan.
Kita sering mendengar istilah-istilah generasi seperti Baby Boomers, Gen X, Gen Y, Gen Z dan yang terbaru adalah Gen Alpha. Di bawah ini adalah uraian generasi-generasinya, mulai dari generasi tertua hingga generasi berikutnya, dari generasi tertua hingga generasi beta. 1. Generasi Terhebat (1901-1927)
Sering dikenal sebagai Generasi GI, kelompok ini lahir pada awal abad ke-20 dan tumbuh antara Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Depresi Besar. Ia dikenal dengan kepribadiannya yang sangat tegas, disiplin, dan patriotik. Banyak dari mereka ikut serta dalam Perang Dunia II atau berkontribusi dalam upaya perang dengan cara lain. Dia menghargai stabilitas dan memiliki etos kerja yang kuat, yang menjadi dasar bagi banyak kemajuan sosial dan ekonomi pascaperang. Generasi diam (1928–1945)
Generasi Diam adalah generasi yang lahir pada masa Depresi Besar dan Perang Dunia II. Meskipun banyak orang menghadapi masa-masa sulit, mereka lebih rendah hati dan fokus pada kesederhanaan dan stabilitas. Generasi ini sangat mementingkan hidup sederhana dan menjaga stabilitas sosial dan ekonomi. Seperti yang ditunjukkan oleh Pew Research Center, mereka dikenal karena kesetiaan dan dedikasinya terhadap pekerjaan dan keluarga, serta pandangan hidup mereka yang lebih konservatif. Generasi baby boomer (1946–1964)
Generasi Baby Boomer lahir di masa penuh harapan dan kemakmuran setelah Perang Dunia II. Mereka sangat ambisius dan fokus pada lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Banyak dari mereka terlibat dalam perubahan sosial besar seperti gerakan hak-hak sipil dan feminisme. Forbes mencatat bahwa generasi ini juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi pasca perang dan membantu menciptakan nilai-nilai kerja keras yang kini menjadi norma di banyak tempat kerja. Generasi X (1965–1980)
Generasi X adalah anak-anak Baby Boomers yang tumbuh pada masa transisi. Mereka dikenal karena kekuatan mental dan sifat mandirinya. Banyak dari mereka yang skeptis terhadap otoritas dan institusi, dan menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Milenial/Gen Y (1981–1996) sebagaimana dikutip dalam laporan McKinsey & Company
Generasi milenial merupakan generasi yang tumbuh seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital. Mereka dikenal karena fleksibilitas dan kreativitasnya dalam menghadapi dunia yang berubah dengan cepat. Sebagai generasi digital native, generasi ini lebih terhubung dengan teknologi dan lebih terbuka terhadap berbagai permasalahan sosial dan budaya. Menurut Forbes, generasi Milenial adalah pendorong utama dalam mengubah cara kita bekerja dan berkomunikasi, serta merupakan generasi yang sangat peduli terhadap keberagaman dan isu lingkungan. 6. Generasi Z (1997-2009)
Gen Z adalah generasi pertama yang tumbuh sepenuhnya di dunia digital dan sangat terhubung dengan media sosial dan teknologi. Mereka lebih sadar terhadap isu-isu sosial dan lingkungan serta lebih terbuka terhadap keberagaman. Seperti yang ditemukan oleh Pew Research Center, mereka adalah pendukung kuat hak-hak sosial dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim dan kesenjangan sosial. Generasi ini memandang teknologi sebagai alat utama untuk mengakses dan berinteraksi dengan informasi. 7. Generasi Alfa (2010-2024)
Generasi Alpha yang lahir setelah tahun 2010 dikenal sebagai generasi yang benar-benar hidup di dunia digital. Mereka memanfaatkan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan dan robotika untuk maju. Generasi ini diharapkan memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap teknologi dan mampu mengadopsi perkembangan baru dengan lebih mudah. Menurut laporan McKinsey & Company, generasi ini akan menjadi konsumen yang paham teknologi dan terhubung dengan dunia melalui perangkat digital. 8. Generasi Beta (2025-2039)
Generasi beta, yang diharapkan lahir setelah tahun 2025, akan tumbuh di dunia yang semakin digital yang didominasi oleh kecerdasan buatan dan teknologi yang lebih maju. Mereka akan hidup di dunia yang sangat terhubung di mana teknologi tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan mereka tetapi juga setiap aspek kehidupan sehari-hari mulai dari pendidikan hingga pekerjaan. Para ahli memperkirakan bahwa generasi beta akan mengubah cara kita bekerja dan belajar dengan perkembangan teknologi awal dan pemahaman mendalam tentang AI dan teknologi berbasis cloud.
Teknologi akan memainkan peran penting dalam kehidupan generasi Beta. Mereka diperkirakan akan tumbuh di dunia yang sangat canggih di mana kecerdasan buatan, robotika, dan teknologi virtual telah menjadi bagian integral dari kehidupan mereka, mempersiapkan mereka untuk pekerjaan berbasis teknologi.
Generasi Beta diharapkan memperoleh keterampilan digital sejak usia dini untuk mempersiapkan mereka menghadapi pekerjaan di industri yang berfokus pada teknologi dan inovasi.
Pendidikan yang lebih mengandalkan AI, pembelajaran berbasis game, dan media digital lainnya akan menjadi hal yang lumrah. Di dunia kerja, sistem pendidikan juga diharapkan menjadi lebih berbasis teknologi dan fleksibel.
Generasi Beta diharapkan memiliki keterampilan teknis yang sangat kuat, namun mereka juga akan fokus pada keseimbangan kehidupan pribadi dan profesional. Pekerjaan berbasis teknologi dan pekerjaan jarak jauh akan menjadi lebih umum, dan mereka mungkin lebih memilih jalur karier yang lebih beragam dan fleksibel.