Mengenal Lebih Dekat Belitong Geopark, Situs UNESCO Global Geopark di Pulau Belitung

VIVA – Geopark Belitung merupakan salah satu dari delapan Geopark Dunia UNESCO baru yang ditambahkan pada tahun 2021. Ini adalah wilayah geografis kompleks yang berisi monumen geologi dan lanskap yang memiliki kepentingan internasional.

Pengelolaannya didasarkan pada konsep konservasi komprehensif, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Geopark Belitung, baca artikel selengkapnya. Pelajari tentang Geopark Belitung

Menurut situs UNESCO, Geopark Belitung terletak di Pulau Belitung antara Sumatera dan Kalimantan dan meliputi area seluas 4.800 kilometer persegi, luas laut 13.000 kilometer persegi, dan dikelilingi oleh 241 pulau kecil.

Bentang alam granit TOR menjadi keistimewaannya dan terletak di bagian barat Pulau Belitung.

Selain warisan geologi tersebut, Geopark Belitung memiliki tujuh fitur geologi utama lainnya, antara lain batu satam atau tektit Belitung, aneka granit, diorit kuarsa, tambang timah tua di Indonesia, singkapan batuan sedimen berkarbon Permian, dan endapan timah yang unik. . .

Selain itu, terdapat batuan sedimen yang menjadi habitat ekosistem hutan, serta bentang alam sekitarnya, pulau-pulau kecil, dan biogeografi yang menghubungkan keanekaragaman geologi, biologi, dan budaya.

Menariknya, saat berkunjung ke Pulau Belitung, delapan fitur geologi tersebut langsung terlihat. Pasalnya kedelapan unsur alam tersebut tersebar di 17 titik geologi di kawasan Geopark Belitung dan dapat diakses masyarakat.

Granit TOR dapat Anda lihat di Pantai Tanjung Kelayang, Pantai Batu Bedil atau Pantai Burung Mandi. Sedangkan Batu Satam atau Tektite Belitung bisa Anda temukan di Suaka Tektite Garumedang di Manggal.

Ciri-ciri geologi alterasi granit juga dapat Anda temukan di beberapa tempat di Belitung. Misalnya Bukit Peramun (hutan granit di barat laut pulau), Batu Baginda (wakil granit berbentuk L di barat daya pulau), Pantai Punai, formasi batuan berbentuk L di tepi pantai. Selatan Pulau Belitung.

Jika Anda tertarik mempelajari sejarah penambangan timah, Anda bisa mengunjungi Juru Seberang, Desa Terong, atau tambang terbuka Nam Salu di Pulau Belitung, tempat penambangan timah pada masa lalu.

Beberapa hutan di pulau ini mewakili formasi batuan sedimen seperti Lumut atau Batu Pras, atau menghuni berbagai ekosistem endemik Belitung seperti Tebat Rasau, Gunung Tajam, Granit Kuale dan Hutan Tsendil.

Pulau Belitung belum terlayani dengan baik oleh transportasi umum, sehingga Anda bisa naik bus gratis yang disediakan pemerintah setempat untuk menjelajahi puluhan situs warisan geologi di Geopark Belitung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *