Mengenal Sindrom Kematian Mendadak, Seperti yang Dialami Marissa Haque

Tanggerang, VIVA. Aktris sekaligus politikus Marissa Haque meninggal Rabu dini hari, 2 Oktober 2024. Istri Ikang Fauzi meninggal dunia di usia 61 tahun. 

Menurut adiknya Soraya Hake, Marissa meninggal mendadak. Selasa malam, almarhum berbicara dengan Ikang Fawzi. Marissa juga tidak sakit. Ubah informasi sepenuhnya!

“Tidak (keluhan). Tidak (riwayat kesehatan). Dia baik-baik saja, kesehatannya baik-baik saja dan sebagainya, itulah yang mengejutkan semua orang. Jadi menurut saya mungkin ini yang disebut kematian,” kata Soraya Hake saat terlihat di pemakaman di Kecamatan Bintaro, Tangerang Selatan. 

Melihat kondisi mendiang yang tidak memiliki penyakit atau gejala apa pun, mereka menduga Marissa Haque mengidap Sudden Death Syndrome (SDS). Apa itu?

Berita medis. Saat ini, sindrom kematian mendadak (SDS) adalah istilah umum yang menggambarkan kematian mendadak dan tidak terduga yang disebabkan oleh alam. Tindakan ini tidak rutin atau diagnostik dan tidak selalu menunjukkan pengobatan khusus.

SDS adalah istilah umum untuk banyak faktor biologis yang menyebabkan kematian mendadak dan tidak terduga. Orang-orang di sekitarnya sering kali hanya melihat sedikit atau tidak sama sekali tanda-tanda penyakit tersebut. Bahkan setelah kematian, otopsi mungkin tidak menunjukkan kelainan yang jelas. 

Sampai saat ini, belum ada pedoman internasional yang menetapkan definisi kematian mendadak. Namun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), SDS didefinisikan sebagai kematian mendadak dan tidak terduga akibat sebab alami yang terjadi dalam waktu 1 jam setelah timbulnya gejala. 

Tidak ada gejala umum SDS. Karena sindrom kematian mendadak bukanlah suatu penyakit, dan gejalanya bisa sangat bervariasi tergantung penyebabnya. 

Tanda-tanda peringatan lain yang dapat ditimbulkan oleh SDS mungkin tidak kentara. Misalnya, seseorang mungkin salah mengira gejala aneurisma otak, kekakuan otot oksipital, atau sakit kepala parah sebagai suatu penyakit. 

Banyak mekanisme yang diketahui dan tidak diketahui dalam tubuh dapat berkontribusi terhadap SDS. Namun penyakit kardiovaskular secara umum memegang peranan penting. 

Kematian jantung mendadak (SCD) adalah penyebab paling umum dari SCD. Ini adalah istilah umum yang dapat menggambarkan berbagai penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner (CAD), penyakit jantung, kejang koroner, miokarditis (radang jantung) dan stenosis aorta (katup aorta). 

Namun, SDS tidak terbatas pada jantung saja. Beberapa contoh penyakit jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak antara lain epilepsi, asma, emboli paru, pendarahan otak, stroke, aneurisma otak, anafilaksis (reaksi alergi parah), hipertensi (peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba dan parah), stroke, dan meningitis. 

Dalam banyak kasus, penyebab kematian mendadak tidak dapat dijelaskan. Bila terjadi pada orang dewasa, kondisi ini bisa disebut sindrom kematian mendadak. Demikian pula, kematian anak-anak yang tidak diketahui penyebabnya disebut sindrom kematian mendadak. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *