Mengenali Tanda-Tanda Tantrum Tidak Normal pada Anak, Orang Tua Harus Merespons dengan Cermat

VIVA – Tantru merupakan fenomena perilaku yang menunjukkan respon anak terhadap stres yang tidak terkendali sehingga anak tidak bisa mengendalikan stres yang dialaminya. Beberapa anak ada yang tidak mengungkapkan perasaannya dengan cara yang melewati batas atau disebut tidak normal.

Dr. I Gusti Ayu Trishna Vindani, SP. A(K) “Tantrum: Bagaimana cara mencegah dan mengatasinya?” Dalam siaran pers Selasa 23 April 2024 disebutkan bahwa tantrum pada anak diklasifikasikan berdasarkan usia. Beliau mengatakan, “Batas normal kemarahan pada anak adalah ketika anak berusia 4 tahun.

“Kalau perilaku normal terjadi pada usia 12 bulan sampai 4 tahun. Tapi kalau sudah 4 tahun hati-hati, itu perilaku yang aneh,” ujarnya. .

Menurutnya, batasan bullying pada anak juga bisa diketahui dari perilaku anak. Jika anak tidak mau melukai dirinya sendiri atau orang lain, ini tandanya konflik sudah melampaui batas. 

“Perilaku seperti apa? Hanya menangis, menjerit, menjatuhkan diri ke tanah, mendorong dan menarik.” Tapi kalau dia melukai dirinya sendiri atau orang lain, hati-hati, dia berada di level yang berbeda,” ujarnya.

Dari segi waktu, diagnosis kelainan pada anak terjadi ketika emosi anak lebih rusak dari biasanya.

“Kalau normal bisa sampai 15 menit, tapi kalau tidak normal bisa lebih dari 15 menit.” 

Pemahaman anak dalam mengkomunikasikan perasaannya memang sangat sulit, namun jika anak merasa lelah karena amarahnya yang tidak kunjung reda, ada baiknya anak mengendalikan pikirannya sendiri.

“Kalau normal, anak itu akan normal kembali di tengah pertarungan.” Tetapi jika tidak normal, pikiran di kalangan tantra masih kurang baik, “

Oleh karena itu, setiap anak harus mengendalikan pikirannya sendiri. Anak juga harus belajar betapa pentingnya memahami dirinya sendiri, hal ini tidak lepas dari tanggung jawab orang tua yang mulai mendidik anaknya untuk mengendalikan emosi.

Jika Anda mencurigai anak Anda mengalami kelainan, penting untuk segera mencari pertolongan. Psikolog atau psikiater dapat membantu menentukan penyebab kecemasan dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu anak Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *