Jakarta, Titik Kumpul – Data terbaru Korlantas Polri menunjukkan kecelakaan lalu lintas di Indonesia cukup tragis. Faktanya, sebagian besar korban meninggal masih dalam usia subur.
Pada tahun 2023, kecelakaan lalu lintas di Indonesia akan mencapai angka yang mengkhawatirkan. Total tercatat 110.528 kecelakaan, 18.357 korban meninggal. Kemudian, korban luka berat sebanyak 11.689 orang dan luka ringan sebanyak 134.811 orang.
Sayangnya, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia akan meningkat signifikan pada tahun 2024. Berdasarkan data Sistem Manajemen Keselamatan Jalan Terpadu (IRSMS) Korps Lalu Lintas Polri, sebanyak 79.220 kecelakaan lalu lintas terjadi hingga 5 Agustus 2024.
Angka ini merupakan peningkatan yang mengkhawatirkan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bulan April mencatat jumlah kecelakaan tertinggi dengan 11.924 kasus, sedangkan bulan Juni dan Juli sangat sedikit.
“Korban tewas sebagian besar masih dalam usia subur. Oleh karena itu, kami berharap keselamatan di jalan raya menjadi suatu kebutuhan,” jelas Kapolri Irjen Aan Sukanan seperti dikutip dari laman Korlantas Polri.
Tren perubahan ini mencerminkan dinamika lalu lintas yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain peningkatan volume lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor paling banyak terjadi sebesar 76,42% dari total kendaraan atau sekitar 552.155 unit. Selain itu, total 722.470 mobil terlibat kecelakaan sepanjang tahun.
Jumlah korban kecelakaan tidak sedikit. Dari 117.962 korban tersebut, sebanyak 7,21 persen meninggal dunia, 8,26 persen luka berat, dan 84,51 persen luka ringan. Hal ini menyoroti pentingnya meningkatkan keselamatan jalan raya dalam menghadapi tingginya angka kecelakaan.
Sedangkan faktor penyebab terjadinya kecelakaan bermacam-macam, mulai dari pengemudi yang tidak menaati peraturan lalu lintas, pengemudi yang ceroboh, kendaraan yang tidak memenuhi standar pabrik, bahkan diketahui beberapa kecelakaan disebabkan oleh pengemudi yang tidak menaati peraturan lalu lintas. pengaruh alkohol saat mengemudi dan penggunaan telepon genggam.
“Setiap kecelakaan pasti didahului dengan suatu pelanggaran, maka dalam berlalu lintas, mari kita hindari pelanggaran yang disengaja maupun tidak disengaja untuk memperbaiki lalu lintas di Indonesia, mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa lalu lintas di Indonesia lebih tertib. dan lebih baik lagi,” jelas Brigjen Raden Slamet Santoso.