Titik Kumpul – Sore itu, sejumlah prajurit TNI bersenjata laras panjang menetap di pepohonan dan semak-semak di sekitar perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Papua Nugini (PNG) di Sota, Merauke. Kabupaten, Papua Selatan.
Mereka merupakan prajurit TNI dari Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin, Batalyon Kecil (Yonif) 726/Tamalatea.
Para prajurit batalyon yang berjuluk Tentara Kelabang ini tidak melakukan latihan sembunyi-sembunyi, melainkan melakukan pengintaian dengan bersembunyi di balik semak-semak untuk mencegah orang asing yang berniat menyerbu wilayah NKRI.
Maklum, hal itu merupakan bagian dari tugas mereka sebagai batalion yang ditugaskan TNI untuk melakukan operasi di lingkungan Satgas Keamanan Perbatasan RI-PNG.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya muncul empat orang tak dikenal dari arah PNG. Mereka terdiri dari orang dewasa dan anak-anak. Belum terlihat tanda-tanda bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok teroris separatis OPM Papua (KST).
Namun karena mereka menyerbu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia secara ilegal, akhirnya tentara Lipan menyerang mereka. Ternyata benar, mereka adalah WNA asal PNG.
“WNA asal PNG diketahui kedapatan melintasi atau memasuki wilayah Indonesia secara ilegal dan membawa barang mencurigakan,” kata Komandan Kompi Yonif 726/Tamalatea, Inf Jenderal Anwar.
Adapun 4 WNA yang menyerbu akhirnya diperiksa terutama harta bendanya. Karena melakukan pelanggaran, prajurit TNI membawa mereka ke pos operasi distrik Sota.
Menurut Letjen. Inf Anwar, sejak diberangkatkan ke perbatasan negara, pasukan TNI Green Python telah melakukan serangan hajar dan berpatroli di perbatasan negara.
“Untuk menghindari penyeberangan perbatasan secara ilegal dan menjaga stabilitas keamanan di perbatasan”, ujar Letjen TNI. Inf Anwar.
Sekadar informasi, Yonif 726 / Tamalatea dikerahkan ke perbatasan sejak Agustus 2023 untuk menggantikan Brigade Infanteri 511 / Dibyatara Yodha alias Badak Hitam dari Kodam Brawijaya yang telah berakhir masa tugasnya. Penjaga Hutan Hijau dipimpin oleh Bapak Panthor Inta Sihotang.
Baca: Kirim PM ke Tempat Terlarang, Sebabkan Komandan Denpom Tembak Jagoan Tentara Indo Nesia