Jakarta, Titik Kumpul – Voice-over (VO) merupakan elemen penting dalam industri media yang berperan penting dalam menyampaikan pesan, menciptakan suasana, dan meningkatkan pengalaman audiens. Dari film hingga iklan, video game, dan aplikasi, penggunaan pengisi suara atau audio di belakang layar dapat berdampak signifikan terhadap cara penonton menerima dan memahami informasi.
Kemungkinan komunikasi suara (VO) juga menjadi perhatian Universitas Nasional (UNAS) yang akan dijadikan jaminan bagi generasi mendatang. Terlebih lagi, dunia VO telah membangkitkan minat yang besar di masyarakat saat ini yang seringkali memenuhi keinginan untuk menjadi seorang konten kreator.
Unas melalui Pusat Studi Jepang bekerja sama dengan PT Mandom Indonesia menyajikan artikel VO pada acara apresiasi bahasa, sastra, dan budaya dengan tema “Empowering You, Shaping Your Future: Exploring Your Powers Through Language, Literature and Culture.”
Acara yang bertempat di Auditorium Cyber IANIAN MASYARAKAT 2017 2018 2018 2018 2017 2017 2017 2017 2017 2015 11 11 12 20 20 20 25 20 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 23 23 25 23 Pesertanya berasal dari 22 sekolah menengah di Jadebotabek dan Unas.
Binta Nadhila, voice artist berbakat sekaligus pendiri Voice Institute Indonesia hadir sebagai pembicara dalam talkshow yang membahas tentang dunia Voice Over. Menjadi voice over artist merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus.
“Seorang pengisi suara harus mempunyai kemampuan menyanyi yang baik, memperhatikan emosi suara, dan mampu mengatur gaya suara sesuai kebutuhan,” jelas Binta.
Binta menambahkan: “Akting vokal adalah seni yang memadukan kemampuan vokal, kreativitas, dan kemampuan untuk menghidupkan dan memberi makna pada sebuah karya.” Dari periklanan hingga film, video game, dan membaca online.
“Suara memiliki kekuatan untuk membentuk persepsi penonton dan mengkomunikasikan pesan dengan lebih efektif. “Akting suara terus memberikan ruang kreativitas dan inovasi dalam dunia suara,” ujarnya.
Uku Fadhilla, Ketua Pusat Studi Jepang Unas, mengatakan voice over merupakan keterampilan lain yang dapat digunakan untuk mempelajari cara mendorong diri sendiri untuk berbicara di depan banyak orang.
“Jadi kami juga mengadakan kompetisi voice acting dalam empat bahasa yaitu Inggris, Jepang, Indonesia, dan Korea,” imbuhnya.
Lomba voice over ini terinspirasi dari sekelompok peserta baik pelajar SMA/S2 maupun mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Universitas Unas: Program Bahasa Indonesia, Inggris, Jepang dan Korea.
Selain pameran pengenalan dunia akting suara, acara yang berlangsung selama dua hari pada 8-9 November 2024 di Unas ini juga menampilkan sejumlah kegiatan. Ini termasuk lokakarya untuk “meningkatkan kesadaran budaya melalui film One Piece,” tes bahasa Jepang, dan kontes rambut dan kecantikan.