Menggelorakan Aset Kripto

Penetrasi investor terhadap aset kripto di Asia Tenggara akan tumbuh menjadi 12,78 persen pada akhir tahun 2024 dan naik lagi menjadi 14,81 persen pada tahun 2028, menurut VIVA Tekno – Statista.

Sementara itu, perdagangan aset cryptocurrency di Indonesia terus tumbuh positif seiring membaiknya kondisi pasar dalam negeri.

Hingga April 2024, investor aset kripto dalam negeri mencapai 20 juta nasabah dengan nilai transaksi hingga Rp 211,1 triliun.

Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia – Asosiasi Blockchain Indonesia (Aspakrindo-ABI) menyelenggarakan rangkaian Bulan Literasi Kripto atau BLK 2024 selama bulan Mei.

Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Olvi Andrianita mendukung penuh gerakan edukasi dan literasi masyarakat mengenai investasi aset kripto.

Tentu saja, lanjutnya, acara ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang terlibat dalam BLK 2024 dalam upayanya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap perdagangan mata uang kripto.

“Edukasi dan literasi seperti ini kami harapkan dapat terus meningkatkan minat berinvestasi di aset kripto dalam negeri, dan tentunya berupaya melindungi masyarakat sebagai pelanggan,” kata Olvey dalam keterangan resmi, Kamis, 6 Juni 2024.

Pada BLK 2024, Bappebti juga menggandeng PT Pintu Kemana Saja (Pintu) untuk mempromosikan nuansa investasi aset kripto.

Jaksa Agung Pintu dan Sekjen Aspakrindo-ABI Malikulkusno Utomo mengikuti BLK kali ini dengan tujuan agar aset kripto semakin populer di Indonesia.

“Kami akan tetap berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat Indonesia melalui berbagai platform yang kami miliki, salah satunya Pintu Academy, dan kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak sebagai bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan edukasi dan literasi aset kripto,” ujarnya. Dimas, begitulah panggilan akrabnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *