Bogor – Produksi kopi arabika petani di Desa Tugu Uttara, Kecamatan Sikarua, Kecamatan Sisarua, Wilayah Bogor kurang baik. Dalam banyak kasus, para petani tidak memiliki pendapatan yang cukup untuk memelihara kebun. Bahkan, hasil pertanian perkebunan kopi Sikoneng mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan petani di sana karena ditanam bersamaan dengan tanaman pangan seperti nanas, pisang, alpukat, pisang, dan jeruk. Guna meningkatkan produktivitas petani kopi, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Bakti BCA melaksanakan revitalisasi perkebunan kopi melalui payungnya sebagai bagian dari misi perusahaan untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat. Melalui proyek ini, BCA bekerja sama dengan Yayasan Kopi Nasional (YKN) dan Dinas Hortikultura dan Hortikultura Daerah (Distanhorbun) Bogor untuk memberikan bimbingan, nasehat dan dukungan kepada Kelompok Tani Skoneng Lestari dan Kelompok Tani Lestari Maju Bersama dalam hal penyediaan dan peralatan. operasi.
Kami memahami pentingnya perkebunan kopi Sikone sebagai aset bagi masyarakat di Tugu Uttara. “Guna meningkatkan produktivitas petani kopi di sana, Bakti BCA sedang melakukan proses rehabilitasi melalui pelatihan, konsultasi dan berbagai pendampingan teknis pertanian,” ujarnya. EVP Corporate Communications and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn Proses Pemulihan Tanaman Kopi 10 Juni 2024 masyarakat dan mitra bisnis), petani penerima manfaat akan menerima nasihat dan bimbingan selama satu tahun mengenai strategi dan teknik baru untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Penggalian atau pengomposan dapat digunakan untuk pengomposan yang ramah lingkungan, menebang pohon yang baik dan melestarikan tanah dan air. Proyek ini memberikan masyarakat peralatan dan perlengkapan pertanian, antara lain 40 ton pupuk padat, 120 liter tanah irigasi, 1440 liter air irigasi, 20 mesin pemanen, 2 mesin pemotong rumput, dan 2 mesin penyemprot. Inovasi ini sangat meningkatkan kuantitas dan kualitas biji kopi. Berdasarkan data yang dihimpun, pasca restorasi diperkirakan produksi biji kopi per hektar dan pendapatan petani eks perkebunan kopi Sikoneng diperkirakan akan meningkat sebesar 120% pada tahun 2025. Kepala Dinas Tanaman Hortikultura dan Hortikultura Kota Bogor, Ents Sutsna mengapresiasi upaya efisiensi dan pertumbuhan perkebunan kopi di wilayah Bogor, khususnya di pabrik kopi Sikonen. Program rehabilitasi yang dilakukan bersama BCA adalah untuk melatih petani dalam teknik bertani yang lebih baik dan memberikan bantuan pertanian. “Kami berharap para petani dapat meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian, mengatasi tantangan yang dihadapi dalam proses bertani secara bertahap, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan dan wilayah Bogor pada umumnya,” jelasnya. Sebagai referensi, Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, setelah Brazil dan Vietnam. Dengan berbagai jenis biji kopi yang ditanam mulai dari Aceh hingga Papua, kopi Indonesia menawarkan cita rasa dan aroma yang unik sehingga memberikan nilai pasar yang tinggi. Berdasarkan data BPS, ekspor kopi pada tahun 2023 mencapai 276,28 juta ton dengan nilai total 915,91 juta dollar AS. Nilai pasar yang tinggi mencerminkan tingginya permintaan kopi Indonesia. Selain itu, data Kementerian Pertanian (Kemontan) yang disampaikan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menunjukkan konsumsi kopi dalam negeri akan mencapai 372.600 ton pada tahun 2023. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kemampuan memenuhi permintaan pasar dan memperkuat posisi kopi Indonesia di kancah internasional dan domestik. “Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah dan nasional. Berdasarkan komitmen BCA untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui inisiatif Bakti BCA sebagai grup perbankan nasional.” Inisiatif ini merupakan langkah nyata untuk mendukungnya. pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan,” kata Hera.