Menguak 10 Mitos dan Fakta tentang Alat Kontrasepsi, Benarkah Bisa Merusak Kesuburan?

Jakarta, VIVA – Alat kontrasepsi sudah menjadi bagian penting dalam keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Namun, banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai penggunaan alat kontrasepsi. 

Beberapa orang khawatir alat kontrasepsi dapat menimbulkan efek samping. Misalnya saja penambahan berat badan, rambut rontok, dan gangguan kesuburan. Klik untuk informasi lebih lanjut, yuk!

Terlepas dari mitos ini, pada kenyataannya, sebagian besar pertanyaan ini tidak berdasar dan dapat dibantah dengan bukti ilmiah. Mari kita telusuri mitos dan fakta tentang kontrasepsi Mitos dan kebenaran tentang kontrasepsi 

Dirilis di Healthline, berikut beberapa mitos seputar KB dan kebenarannya:

1. Mitos: Diet membuat berat badan bertambah

Faktanya, meskipun beberapa orang melaporkan penambahan berat badan saat menggunakan alat kontrasepsi, sebuah penelitian pada tahun 2021 menunjukkan bahwa tidak cukup bukti bahwa alat kontrasepsi menyebabkan penambahan berat badan. Jika kenaikan berat badan memang terjadi, biasanya tidak lebih dari lima pon pada tahun pertama.

2. Mitos KB yang merugikan kesuburan

Padahal, metode KB hormonal, IUD, merupakan metode penghalang dan metode yang dapat diulang. Artinya kesuburan akan kembali normal setelah Anda berhenti menggunakannya. Sebuah studi tahun 2023 menunjukkan bahwa kesuburan biasanya kembali 6-12 bulan setelah penghentian alat kontrasepsi.

3. Mitos: Pil KB menyebabkan rambut rontok

Faktanya, meski ada laporan rambut rontok setelah menggunakan suntikan Depo-Provera, namun risikonya sangat rendah. Banyak dari perubahan rambut ini bisa disebabkan oleh faktor lain, dan bukan hanya karena alat kontrasepsi.

4. Mitos: Alat kontrasepsi menyebabkan depresi

Faktanya, berdasarkan review tahun 2021, alat kontrasepsi tidak meningkatkan risiko depresi. Beberapa orang mungkin subur, namun hal ini tidak selalu berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi.

5. Mitos: Alat kontrasepsi akan mengganggu kadar hormon

Faktanya, meskipun beberapa orang melaporkan merasa lebih buruk, banyak orang lain merasa suasana hati mereka membaik atau stabil setelah kontrasepsi. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan penelitian.

6. Mitos: Anda tidak perlu menggunakan alat kontrasepsi jika Anda berhati-hati dalam berhubungan seks

Ingatlah bahwa Anda bisa hamil meskipun Anda menggunakan metode seperti grafik atau kalkulator kesuburan. Metode deduktif hanya efisien 78 persen, sedangkan metode komputasi bervariasi antara 77-98 persen.

7. Mitos: Jika Anda melewatkan satu dosis pil KB, Anda dapat melipatgandakan kehamilan Anda 

Ingat, menggandakan dosis setelah melewatkan satu pil bukanlah solusi terbaik dan bisa berbahaya. Penting untuk bertanya kepada dokter Anda tentang tindakan yang tepat jika Anda melewatkan satu dosis.

8. Mitos: Antibiotik menurunkan kesuburan

Faktanya, sebagian besar antibiotik tidak mempengaruhi kesuburan, kecuali rifampisin yang dapat menurunkan jumlah hormon KB dalam tubuh.

9. Mitos: Menghentikan penggunaan alat kontrasepsi baik untuk tubuh

Faktanya, kebanyakan orang berhasil menggunakan alat kontrasepsi tanpa istirahat. Namun, mungkin perlu menghentikan penggunaan jika Anda berencana untuk hamil atau jika ada efek samping.

10. Mitos: Semua metode KB dapat mencegah kehamilan dengan segera 

Faktanya, beberapa metode, seperti kontrasepsi penghalang, dapat bekerja secara langsung untuk mencegah kehamilan. Namun metode lain, seperti pil KB, membutuhkan waktu hingga seminggu agar efektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *