Menguak Fakta HIV dan AIDS, Dokter Boyke Ungkap Perbedaannya

JAKARTA, Titik Kumpul – HIV dan AIDS dianggap serupa oleh masyarakat awam, meski memiliki perbedaan mendasar. Dalam penjelasannya Dr. Boyke menekankan pentingnya memahami virus, mulai dari proses penularan, jadwal diagnosis, hingga HIV yang memerlukan penanganan seumur hidup.

Apa perbedaan antara HIV dan AIDS?

Dr. Paige menjelaskan, HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus dan AIDS adalah singkatan dari Immunodeficiency Syndrome. “Jadi HIV tidak bisa disembuhkan. HIV itu virus, AIDS itu gejala. HIV itu human immunodeficiency virus, AIDS itu acquired immunodeficiency syndrome atau sindrom gejala. Dimulai dari infeksi virus. Butuh waktu 10 tahun. .obat retroviral sekarang sudah ada.” mudah didapat dan canggih, namun tetap tidak bisa menekan jumlah virus dan penderita HIV-AIDS harus minum obat seumur hidup. “Hanya akan naik sehari,” kata dokter. Omong-omong

Jadwal tes HIV

Deteksi dini HIV merupakan langkah penting dalam mencegah penularan dan menangani virus. Dr. Boyke menegaskan, tes biasanya dilakukan setelah seseorang melakukan hubungan seks berisiko. “Beberapa bulan setelah hubungan seksual, kecil kemungkinannya untuk melakukan tes HIV karena hubungan seks terakhir,” kata Dr. Bocke.

Namun ada satu hal yang perlu diingat, dalam enam bulan pertama setelah terinfeksi, seseorang tidak akan menunjukkan gejala apa pun. “Selama 6 bulan pertama, HIV-AIDS tidak menimbulkan gejala apapun pada tubuh maupun darah. Oleh karena itu, tes darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang positif HIV.

HIV tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikendalikan

Meskipun kemajuan teknologi medis telah memungkinkan terapi antiretroviral (ARV), virus HIV tidak dapat sepenuhnya dihilangkan dari tubuh. “Kalau di Indonesia biasanya 10 tahun, 5-10 tahun, kalau minum obat teratur apakah bisa sembuh? Kita tahu, tidak sembuh-sembuh.” Omong-omong

Berbagai penyakit menular seksual (PMS)

Selain HIV, Dr. Boyce juga menjelaskan berbagai penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri dan virus. “Jadi penyakit menular seksual itu bermacam-macam jenisnya, ada yang virus, ada yang virus, ada yang virus, dan ada yang ada virus di antaranya. Virus yang sudah dijelaskan adalah herpes satu, herpes dua, dan kemudian HPV yang menyebabkan kanker serviks. Dan lalu ada virus hepatitis C, hepatitis B yang ditularkan melalui hubungan seksual, lalu HIV

Namun HIV-AIDS masih menjadi ancaman yang lebih serius. Omong-omong

Pentingnya pendidikan dan tes rutin

Dr. Meskipun tidak ada obat untuk HIV, deteksi dini dan pengobatan teratur dapat membantu pasien menjalani kualitas hidup yang lebih baik, tegas Boyk. Pendidikan tentang HIV-AIDS juga harus ditingkatkan untuk mencegah penyebarannya di masyarakat.

Jika Anda atau orang di sekitar Anda berisiko, jangan ragu untuk melakukan tes dan berkonsultasi dengan tenaga medis. Melalui kesadaran dan tindakan preventif, kita dapat memutus rantai penularan HIV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *