Sumedang, Titik Kumpul – Gunung Manglayang Timur terkenal dengan keindahan alamnya, dengan perkebunan kopi yang tersebar di perbukitan hijaunya. Hal ini menjadikannya surga tersembunyi bagi pecinta kopi dan pecinta alam.
Bersama tim Starbucks Indonesia, Titik Kumpul berkesempatan melakukan perjalanan bertajuk ‘Media Trip to West Java Coffee Farm’ dengan mengunjungi salah satu perkebunan kopi di Gunung Manglayang Timur di Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, China 17 Oktober .
Berwisata ke perkebunan kopi di Desa Genteng tidak hanya menawarkan pemandangan indah, namun juga pengetahuan untuk melihat sendiri cara budidaya kopi yang mempengaruhi gaya hidup masyarakat setempat.
Dalam perjalanan, mata Anda akan disuguhi pemandangan pegunungan, ladang dan hamparan sawah hijau yang luas. Mendekati Desa Genteng, langit terasa sejuk dengan segarnya udara pegunungan.
Jalan yang berkelok-kelok dan terjal menjadi tantangan tersendiri, namun sepadan dengan keindahan alam yang menanti di kanan kiri perjalanan.
Gunung Manglayang yang menghadap ke timur memberikan pemandangan yang indah. Gunung ini tidak hanya menjadi sumber inspirasi keindahan alam, tetapi juga lahan subur untuk pertanian, termasuk perkebunan kopi yang tumbuh subur di lerengnya.
Desa Genteng memiliki ketinggian antara 700 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut, ketinggian yang cocok untuk tumbuhnya pohon kopi, khususnya varietas Arabika yang terkenal menghasilkan biji kopi terbaik.
Saat menyusuri perkebunan kopi yang ada di desa ini, Anda bisa melihat deretan pohon kopi yang tertata rapi di lahan miring. Udara yang sejuk dan tanah yang subur memberikan kondisi yang sempurna bagi tanaman kopi untuk tumbuh.
Selain sebagai perkebunan kopi, Desa Genteng juga menawarkan keindahan alam yang menakjubkan. Tim Starbucks Indonesia dan Titik Kumpul meluangkan waktu menjelajahi hutan pinus di dekat Gunung Manglayang.
Di kebun kopi Desa Genteng, tim Starbucks Indonesia dan Titik Kumpul juga bertemu dengan proses pengolahan pasca panen kopi Presiden Kelompok Tani Linggarsari, Yusuf Supriatna. Pemanenan buah kopi dilakukan dengan cara basah atau cara pencucian, dimana buah kopi direndam dalam air untuk menghilangkan kulit luarnya.
Kemudian, biji kopi tersebut dijemur di bawah sinar matahari di atas alas bambu atau tikar khusus. Pengeringan ini bisa memakan waktu beberapa hari, tergantung cuaca. Para petani di daerah ini sangat berhati-hati dalam mengamati proses ini untuk memastikan kopi tidak mengering atau rusak.
Diakui Yusuf Supriatna, produksi kopi di Sukasari, Sumedang, kawasan Pegunungan Manglayang Timur, baru diakui sebagai produk pertanian dalam beberapa tahun terakhir.
Petani mulai serius memproduksi tanaman kopi dalam lima tahun terakhir. Tahun 2019 menjadi awal mereka meningkatkan intensitas pertanian kopi. Upaya ini akhirnya membuahkan hasil sekitar tiga tahun setelah program stabilisasi dimulai.
Dukungan Starbucks Indonesia
Tak hanya sekedar kunjungan, dalam perjalanan kali ini Starbucks Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertanian kopi lokal dengan mendonasikan 44.000 bibit kopi kepada petani di wilayah ini. Hal ini merupakan bagian dari upaya Starbucks untuk meningkatkan produksi dan kualitas kopi lokal, serta mendukung pertanian berkelanjutan di wilayah tersebut.
Chief Operating Officer Starbucks Indonesia Liryawati mengaku terkejut dengan upaya jangka panjang para petani kopi dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi bagi konsumen. Itu sebabnya Starbucks Indonesia selalu berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup para petani kopi.
“Ternyata kesulitan yang dihadapi para petani dalam menghasilkan kopi yang berkualitas sangat berat. Kami berencana untuk terus membantu para petani kopi dalam mengembangkan sektornya di Indonesia. Kami berterima kasih atas bantuan para petani kopi di negeri ini,” kata Bapak. .Liryawati.
Berwisata ke Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Sumedang, tentu memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Di sini, Anda bisa melihat proses pembuatan kopi dari dekat. Perkebunan kopi di lereng Gunung Manglayang Timur menjadi bukti kerja keras para petani setempat dalam menjaga kualitas dan kekuatan kopi yang dihasilkan.
Bagi pecinta kopi, berkunjung ke Desa Genteng adalah cara sempurna untuk memahami perjalanan secangkir kopi dari kebun hingga ke meja makan, sambil menikmati keindahan alam dan kehidupan sederhana di pedesaan. Di kawasan ini, kopi bukan sekadar minuman, melainkan perjalanan rasa dan cerita penuh perjuangan para petani kopi.