Menkominfo Bicara ‘Nasib’ BTS di IKN dan Papua

JAKARTA, Titik Kumpul – Menteri Komunikasi dan Informatika (Mankominfo) Budi Ari Setiadi mengatakan kehadiran 19 Base Transceiver Station (BTS) yang disamarkan berfungsi untuk mempercantik ibu kota negara atau IKN Nusantara sekaligus memenuhi kebutuhan komunikasi.

“Jadi kamuflase BTS itu bukan seperti BTS pada umumnya, tapi (bisa) dibuat cantik. Intinya kamu tidak tahu itu BTS atau bukan,” ujarnya di Jakarta, Kamis malam, 1 Agustus 2024.

19 BTS ini, lanjut Budi Ari, beroperasi untuk melayani para pekerja yang sudah memulai tugas dan jabatannya di IKN, termasuk Presiden Joko Widodo yang mulai bekerja di IKN sejak 29 Juli 2024.

Menkominfo mengatakan jaringan telekomunikasi dan internet yang ditawarkan di kawasan tersebut sudah memiliki konektivitas 5G atau konektivitas tercepat di Indonesia.

Konektivitas ini juga akan melayani peserta Upacara Pembukaan HUT RI ke-79 di IKN dan menjamin kualitasnya tetap stabil dan optimal. “Iya, tentu saja. Pokoknya dia larinya kencang,” candanya.

Selain itu, Budi Ari juga memastikan pembangunan BTS BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika di Papua akan terus dilanjutkan setelah pencarian kapal Cita XX yang hilang membawa material BTS resmi dihentikan.

“Teruskan, prioritaskan,” jelasnya.

Menkominfo kemudian mengatakan, selain menyusun ulang rencana pembangunan BTS di destinasi tersebut, BAKTI juga menunggu hasil laporan terbaru pihak berwenang mengenai investigasi hilangnya Cita XX yang masih berlangsung. kapal

Ia tak mau berspekulasi mengenai penyebab peristiwa nahas tersebut sehingga menunggu hasil penyelidikan dan tindak lanjut aparat penegak hukum.

Kita tunggu saja laporan dari penegak hukum di sana, karena ada juga yang hilang (kru Cita XX), bukan hanya bagasi, ada yang hilang, kata Budi Ari.

Sebelumnya, BAKTI Kemenkominfo memberitakan, pada 19 Juli 2024, salah satu kapal yang digunakan untuk mengangkut material BTS untuk distribusi Internet di Papua hilang.

LCT Cita XX mengirimkan peralatan BTS, tower, power dan VSAT untuk menyediakan sinyal BAKTI 4G di wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Pegunungan Papua.

Kapal tersebut dilaporkan berangkat dari Timica pada Senin 15 Juli 2024 pukul 05:43 WIT.

Kapal dengan awak 12 orang tersebut dijadwalkan tiba di Yahuquimo pada 18 Juli 2024, namun pada 19 Juli 2024 penanggung jawab kapal LCT Cita XX menginformasikan kepada Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional Timica bahwa kapal tersebut belum juga tiba di Yahuquimo. Yahuquimo. Pelabuhan.

LCT GT 145 terakhir berkomunikasi dengan Prima Jaya pada 16 Juli 2024.

Pencarian kapal Cita XX akhirnya dilakukan dengan melibatkan beberapa pihak. Mulai dari Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarna) hingga penegak hukum setempat.

Seminggu kemudian, pada 26 Juli 2024, petugas memutuskan menghentikan pencarian Cita XX.

Perlu diketahui bahwa jika di kemudian hari ditemukan indikasi keberadaan kapal atau awak kapal, operasi SAR akan dilanjutkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *