Menperin Mau Mobil Baru Tetap Murah, Jangan Sampai Harganya Naik Lagi

VIVA – Harga mobil baru yang terus meningkat menjadi salah satu penyebab penjualan terus menurun dan stagnan dari tahun ke tahun. Terlebih lagi, hal ini tidak sesuai dengan pendapatan atau gaji rata-rata masyarakat Indonesia.

Dampaknya, banyak masyarakat Indonesia yang tidak bisa membeli mobil baru, karena jika butuh kredit, mereka menyewa, atau lembaga keuangan menggandeng calon debitur untuk menghindari meningkatnya kredit macet.

Untuk itu, Menteri Perindustrian Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita mengimbau produsen mobil tidak menaikkan harga jual produknya dalam jangka waktu lama.

Menperin mengatakan, sebaiknya saat ini seluruh produsen mobil tidak menaikkan harga produknya, karena industri otomotif khususnya penjualan mobil baru sedang lesu dan dolar sedang naik.

Oleh karena itu, kami menghimbau produsen untuk tidak menaikkan harga setiap produknya, ”ujarnya kepada wartawan di ICE BSD, Tangerang, Jumat, 19 Juli 2024.

Untuk kembali meningkatkan minat masyarakat, Kementerian Perindustrian mengusulkan PPnBM (pajak pertambahan nilai barang mewah).

PPnBM yang disponsori pemerintah memiliki cakupan lebih luas karena berlaku untuk mobil produksi dalam negeri. Berbeda dengan insentif serupa yang diberikan kepada kendaraan LCGC (Low Cost Green Cars) pada tahun 2021, atau saat wabah Covid-19.

Berdasarkan informasi Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, pasca promosi, penjualan mobil pada periode Maret hingga Desember 2021 meningkat 113% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada tahun 2022, program pengurangan pajak juga berhasil meningkatkan penjualan pada Januari hingga Mei hingga 95 ribu unit.

Namun setelah tidak ada keringanan, penjualan mobil baru kembali terhenti meski terus menurun, meski segmen LCGC masih relatif stabil yang saat ini ditempati oleh Honda Brio Satya, Toyota Calya, Agya, Daihatsu Sigra dan Ayla.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil baru dari Didistribusikan ke konsumen atau pengecer antara Januari hingga Juni 2204 hanya ada 431.987 mobil, turun sekitar 14 persen, karena pada periode yang sama tahun 2023 ada masih 502.536. Satuan.

Terkait upaya peningkatan penjualan mobil baru saat ini, Menperin menyampaikan upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan insentif perpajakan berupa PPnBM yang didukung oleh pemerintah dan pemerintah daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *