Mentalnya Down! Jorge Martin Gak Percaya Diri jadi Juara Dunia Besok

Titik Kumpul – Jorge Martin nampaknya mengalami gangguan mental karena pebalap Pramac Racing itu tak yakin mampu meraih gelar juara dunia perdananya pada sprint race Sabtu, 16 November 2024 di Sirkuit de Catalunya.

Wajar jika Jorge Martin tak mau terlalu berambisi karena belajar dari pengalaman tahun lalu, ketika pembalap asal Spanyol itu melakukan kesalahan di sesi terakhir perebutan gelar lawan Peka Banjaya.

“Musim lalu saya selalu memikirkan bagaimana membuat sejarah dan saya hanya fokus memenangkan gelar. Saya tidak memikirkannya tahun ini. “Saya tidak memikirkannya sepanjang musim,” ujarnya seperti dilansir Crash.net pada Jumat, 15 November 2024.

Bedanya dibandingkan tahun lalu, Martinator harus mengejar poin lebih banyak dibandingkan Francesco Bagnaia yang sudah menduduki puncak klasemen 2023.

Belajar dari pengalaman, alhasil Jorge memutuskan menikmati balapan singkat besok. Kalaupun kemenangan sudah di depan mata, karena jika bisa menjadi yang tercepat di sprint race, kunci juara dunia sudah ada di sakunya.

“Saya pikir saya akhirnya bisa berlari tanpa melihat siapa pun, hanya diri saya sendiri. Cobalah menikmati akhir pekan, melaju cepat dan saya pasti akan melakukannya jika saya bisa menang pada hari Sabtu,” ujarnya.

Berdasarkan pengalamannya, pebalap yang akan pindah ke Aprilia musim depan itu yakin gelar juara dunianya akan ditentukan pada balapan Minggu 17 November 2024.

 

“Tapi menurutku itu akan berlangsung sampai hari Minggu dan aku sangat menerimanya. Jadi ya, cobalah untuk bersenang-senang, tapi cobalah untuk tetap kompetitif. Itu tujuan utamanya,” lanjutnya.

Sebagai sang juara bertahan, Pecco Bagnaia sebelumnya menilai Martin bisa gugup jika tidak mengontrol emosi atau ambisinya.

Namun, terkadang rasa gugup bisa membuat Anda semakin agresif dan melakukan kesalahan. Jadi sekarang yang harus saya lakukan adalah terus berusaha, berusaha menang selagi berharap, kata Bagnaia.

Jorge Martin memimpin perebutan gelar di puncak klasemen dengan 485 poin, dan Francesco Bagnaia berada di urutan kedua dengan 461 poin, selisih 24 poin.

Untuk meraih gelar juara dunia pertamanya, Martin hanya perlu memenangkan sprint race di seri terakhir. Masih ada 37 poin maksimal yang bisa diraih kompetitor, termasuk Bagnaia di Catalonia. 

Jika Bagnaia mendapat poin maksimal, pebalap asal Italia itu akan mengumpulkan 498 poin. Oleh karena itu, Martin harus menambah minimal 14 poin untuk mengungguli poin rivalnya.  

Artinya, jika murid terbaik Valentino Rossi itu mendapat 37 poin di seri terakhir, dan Martin hanya 13 poin, maka gelar juara pasti akan jatuh ke tangan pebalap asal Italia itu, meski mustahil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *