Jakarta, Titik Kumpul – Teknologi dan inovasi di bidang pendingin dan tata udara terus berkembang pesat. Permintaan masyarakat terhadap AC berkualitas semakin meningkat.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor kunci mengingat tingginya kebutuhan tenaga kerja di bidang pendingin dan tata udara di Indonesia.
Bagi para tenaga ahli PT Daikin Airconditioning Indonesia (Daikin), terdapat kebutuhan yang besar untuk mendukung perkembangan operasionalnya di Indonesia.
Di mata perusahaan solusi AC asal Jepang ini, semakin tinggi potensi profesional masa depan, terutama di bidang AC dan AC, peluang untuk mendapatkan sumber daya manusia lebih banyak.
Meningkatkan kolaborasi yang erat antara lembaga pendidikan, profesional, dan industri merupakan kunci bagi pengembangan tenaga kerja serta mempengaruhi pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan.
Salah satu cara Daikin untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di bidang pendidikan adalah melalui pendirian Center of Excellence di SMK Nahdlatul Ulama atau SMK NU Ungaran di Jawa Tengah. Center of Excellence menempati tempat yang didedikasikan untuk pengembangan keterampilan siswa dan staf pengajar.
Keberadaan Daikin Center of Excellence merupakan kelanjutan dari koherensi industri-pemerintah dalam pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 25 Juli 2019.
Budi Mulia, Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia, mengatakan: “Kolaborasi tersebut mencakup sejumlah aspek, antara lain penguatan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan industri, program pelatihan dan trainer, uji kompetensi, dan sertifikasi industri.”
Selain itu, Daikin juga akan memulai fase baru di Indonesia dengan rencana besar memulai produksi pendingin ruangan (AC) dalam negeri melalui pabrik yang sedang dibangun di Cikarang, Jawa Barat.
Dijadwalkan mulai berproduksi tahun depan, pabrik AC residensial Daikin akan membutuhkan sekitar 2.500 pekerja. “Permintaan pekerja pendingin dan pendingin udara yang berkualitas masih tinggi. Inilah kunci keberadaan Center of Excellence di sekolah profesi”, tegasnya.