Jakarta – Lembaga Pengkajian Islam (PPI) Universitas Nasional (Unas) menggelar proyek audit bertajuk ‘Rekam Jejak Islam di Nusantara: Keturunan Hadramaut, Pagaruyung, Palembang di Maluku Utara dan Banda Neira, Maluku’ PPI’s 39 .Pesta ulang tahun di Unas Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa 20 Februari 2024.
Acara tersebut dibuka oleh Ketua PPI Unas Fachruddin M. Mangunjaya dan Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Alumni, Dosen Program Studi Manajemen Jurusan Ekonomi dan Bisnis Unas Suryono Efendi.
Suryono dan Fachrudin sama-sama menyambut baik acara bedah buku ini. Keduanya menilai acara ini merupakan kepentingan PPI Unas untuk membahas sejarah awal mula munculnya Islam di Indonesia.
Dalam sambutannya Saleh Umar Al Haddar selaku penulis buku tersebut mengatakan, dalam penciptaannya buku ini menonjolkan 5 tema yaitu kajian tempat melalui teori fenomenologi, kemudian perbandingan agama, kemudian tema Islam yang ditiru dan ditiru d’ . Barat.
Saleh berkata: “Poin keempat, tauhid vs ketuhanan, dan terakhir pahlawan tanpa tanda jasa.
Saleh juga mengatakan, buku yang ditulisnya menggambarkan perkembangan Islam sejak zaman Nabi Adam hingga sekarang yang berjumlah 600 halaman.
Dikatakannya, penulisan buku ini merupakan salah satu cara mempelajari sastra Islam yang banyak kendalanya, mulai dari menjiplak karya orang lain hingga menjiplak karya sastra Islam lama.
Saleh menjelaskan, perkembangan Islam di kepulauan ini harus dikaji dari sejarahnya hingga saat ini, karena masih terdapat permasalahan di kalangan masyarakatnya. Ia menambahkan, masalahnya adalah banyak penulis awal dan akhir buku-buku Islam di Barat yang mengacaukan ajaran Islam dan pengikutnya.
“Islam tidak bisa dikaitkan dengan sejarah Islam, karena risalahnya sempurna, apa yang harus diikuti oleh orang-orang yang melanggar ajaran Islam yang ada dan meskipun telah ditulis buku-buku Barat yang menjelaskan bahwa Islam dan Muslim itu berbeda, ketika mereka memindahkannya .pelajaran,” jelas Saleh.
Menurutnya, tujuan buku-buku yang ditulis oleh orang Barat adalah untuk memisahkan tradisi Islam dengan sejarah Islam, sehingga menimbulkan perpecahan antara Islam dan umat Islam, padahal warisan pemikiran Islam berarti bahwa Perbuatan dan pernyataan umat Islam adalah bagian dari Islam itu sendiri. .
“Islam dan umat Islam tidak dapat dipisahkan karena keduanya merupakan satu kelompok, meskipun mempunyai pengertian yang berbeda. Umat Islam adalah penganut atau penganut agama Islam itu sendiri,” tegas Saleh.
“Saya serukan Barat untuk menyalin, Islam menyalin, Socrates, Plato, Aristoteles, semua pemikir besar (karya mereka) ditiru, Islam tidak ditiru. Sekarang kita lihat Barat, kurang ajar, teori sosiologi teori fungsional, dari Yaman. dari Hadramaut yang ditulis pada tahun 1485, Syech Abubakar bin Salim menulisnya “Kalau tidak percaya, dia mendapat penghargaan atas buku yang ditulisnya,” lanjutnya.