‘Menyulap’ Bahan Tenun Ramah Lingkungan jadi Alas Kaki

Jakarta – Keberlanjutan menjadi hal yang paling banyak dibicarakan di industri fashion saat ini.

Isu limbah fesyen sering terdengar dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen, sehingga banyak brand yang mencari cara untuk memasukkan unsur berkelanjutan ke dalam produknya.

Kebanyakan brand yang menggunakan pendekatan ini adalah produsen fesyen, karena dari sanalah asal limbah fesyen terbesar.

Berbagai cara dilakukan, misalnya menggunakan bahan baku ramah lingkungan, mendaur ulang pakaian bekas, dan memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan bakunya.

Seperti yang dilakukan merek sepatu Jepang Onitsuka Tiger yang mengintegrasikan tekstil dalam koleksi sepatunya bekerja sama dengan DoiTung Development Project.

“Kain tenun dipilih karena merupakan hasil buatan tangan yang indah sehingga memberikan kesan etnik dan eksotik serta memberdayakan masyarakat pembuatnya. Nah, kain tenun tersebut didasarkan pada prinsip berkelanjutan dan ramah lingkungan. bahan daur ulang,” kata Marketing Manager Onitsuka Tiger Indonesia Fara Aldila.

Selain tekstil, koleksi ini menggunakan kain tenunan tangan yang terbuat dari 100% pernis PET daur ulang.

Model sepatu terbaru dibuat menggunakan proses dan bahan pembuatan yang ramah lingkungan, antara lain suede dan kulit sintetis, serta menggunakan bahan daur ulang sebagai penguat sepatu.

Untuk koleksi Spring Summer 2024, Fara Aldila mengungkapkan Onitsuka Tiger dan DoiTung membawa inovasi pada desain alas kaki dengan menampilkan karya perajin asal Thailand.

Penggunaan kain buatan tangan DoiTung, serta perpaduan bahan daur ulang di berbagai bagian sepatu, menjadikan koleksi ini unik.

Elemen koleksi ini menampilkan produk Onitsuka Tiger sebagai sepatu ikonik yang memadukan fashion dan olahraga serta warisan budaya Thailand dengan inovasi terkini.

“Ini merupakan kerja sama terbaik antara Thailand dan Jepang,” kata Fara Aldila.

Kolaborasi Onitsuka Tiger dan DoiTung Development Project ini menyangkut tiga model sepatu, yakni Mexico 66 (Rp 2,8 juta), Mexico 66 Paraty (Rp 2,2 juta), dan Serrano CL (Rp 2,8 juta).

Koleksi ini hanya tersedia di toko Onitsuka Tiger Plaza Indonesia, Pondok Indah Mall, Kota Kasablanka, Beachwalk Bali, Deli Park Medan, TSM Makassar, Pakuwon Jogja, dan Pakuwon Surabaya.

Sebagai referensi, Proyek Pengembangan DoiTung berfokus pada keberlanjutan dari Mae Pha Luang Foundation, sebuah organisasi nirlaba milik Kerajaan Thailand.

Pada musim semi dan musim panas tahun 2021, proyek ini berhasil mendapatkan antusias yang luar biasa dari para pecinta sneakers dunia, sehingga Onitsuka Tiger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *