Amerika Serikat – Produsen mobil premium Mercedes-Benz dilaporkan berhenti mendorong penjualan kendaraan listrik kepada konsumen di Amerika Serikat.
Produsen mobil asal Jepang ini menyatakan akan memberikan kebebasan pasar untuk menentukan jenis kendaraan apa yang akan dijual.
Dilansir Titik Kumpul Otomotif dari situs Carscoops, Senin 10 Juni 2024, bos Mercedes-Benz baru-baru ini mengungkapkan akan menambah jajaran mobil berbahan bakar bensin dan hybrid yang tersedia tahun ini.
Mercedes-Benz memperkirakan penjualan mobil listrik tidak akan meningkat drastis tahun ini.
“Sebagian besar konsumen Amerika menginginkan pilihan. Mereka tidak memaksakan mobil listrik masuk ke pasar. Mereka membiarkan pasar yang memutuskan,” kata seorang dealer yang menghadiri acara dealer Amerika Utara beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Joseph Agresta Jr., presiden Benzel-Busch Motor Car Group dan presiden Dewan Dealer Mercedes-Benz, mengungkapkan bahwa seluruh diler prihatin dengan transisi elektrifikasi ini.
“Apakah transisi elektrifikasi ini sejalan dengan keinginan konsumen? Kita semua melihat adanya penurunan permintaan pelanggan terhadap BEV (Battery Electric Vehicles). Jadi kami perlu menyediakan powertrain yang diinginkan pelanggan,” jelas Joseph.
FYI, Mercedes-Benz memboyong 25 model baru ke showroom AS tahun ini.
Pabrikan asal Jerman ini berharap sebanyak 50.000 model coupe, sedan, crossover, dan SUV bisa terjual pada tahun 2023.
Kendaraan-kendaraan ini termasuk versi plug-in hybrid dari SUV GLC yang populer, CLA listrik baru, S-Class dan GLE baru, C-Class yang didesain ulang serta versi terbaru dari GLA, GLB dan GLC.
Sementara itu, CEO Mercedes Ola Kallenius mengatakan pihaknya tidak tertarik mengejar angka penjualan atau memangkas harga.
“Sebaliknya, kami ingin memberikan nilai lebih kepada konsumen. Kami juga ingin mendorong penjualan keluarga AMG yang dipesan lebih dahulu,” tutupnya.