JAKARTA – Horor seperti ini tengah melanda industri film Indonesia. Banyak film horor dari berbagai rumah produksi yang berhasil menarik perhatian banyak orang, hingga tak sedikit di antaranya berhasil meraih jutaan penonton.
Salah satu film horor yang siap hidup di dunia hiburan tanah air adalah film berjudul Suanggi: Ilmu Terkutuklah yang diproduksi oleh Mutiara Films dan Subtube Studio. Film ini terinspirasi dari narasi yang terdapat pada masyarakat Indonesia Timur. Seperti apa ceritanya? Silakan gulir untuk mengetahui lebih lanjut.
Carissa Perusset dan Pangeran Lantang akan membintangi Suanggi: Ilmu Terkutuklah yang disutradarai Dom Darmo.
“Kenapa ada film Suanggi? Kebetulan saya dan Romo Ernest sebagai executive producer punya keinginan yang sama untuk membuat film. Kami sama-sama ngobrol tentang pembuatan film tentang Papua, dan kenapa horor seperti ini karena horornya laris manis mengikuti,” kata Bona Pascal selaku pengembang di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, baru-baru ini: “Tren saat ini.”
Karissa Perusset mengaku tertarik bergabung karena merasa belum ada film horor yang menceritakan kisah serupa dari wilayah Papua. Selain itu, setiap karakter dalam Suanggi: Curse juga diyakini memiliki keunikan tersendiri.
Karissa berkata: “Kenapa mau itu, belum ada film horor tentang Papua. Ini proyek berbeda dengan pemain dan kru yang bagus, saling membantu dan mendukung, saya tidak punya yang seperti ini. Hal-hal itu, tulisannya semuanya unik.” .
Pangeran Lantang mengaku sangat tertarik dengan cerita yang dihadirkan dalam film Suanggi: Ilmu Terkutuklah. Ia pun mengaku seluruh aktor dan kru yang terlibat sangat kooperatif.
“Sejak pertama kali kita bertemu, semua orang bersikap baik, aku bersemangat dengan pekerjaannya, dan aku punya ide yang berguna. Saat casting, itu mungkin bukan yang terbaik. Aku hanya diberi kesempatan oleh PH, dan aku akhirnya duduk disini. Aku sebenarnya suka dengan ceritanya,” kata Pangeran Lantang. .
Selain Carissa Perusset dan Pangeran Lantang, film ini juga dibintangi oleh Ewa Ke, Jun Yuen, Opimsak Nobatonis, Peace Cello, Ian Williams, Bona Pascal, Dayo Wijanto, Indhita dan masih banyak lagi.