Mertua Selalu Benar? Rahasia Mertua dan Menantu Akur ala Mamah Dedeh!

VIVA Lifestyle –  Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak wanita yang sudah menikah mempunyai masalah dengan ibu mertuanya. Permasalahan antara menantu dan ibu mertua umumnya muncul karena kurangnya komunikasi. Akibatnya perang dingin kerap terjadi di antara keduanya. 

Lantas bagaimana agar hubungan menantu dan ibu mertua bisa seimbang kembali?

Mamah Dedeh angkat bicara soal ini. Salah satu permasalahan yang timbul antara menantu laki-laki dan ibu mertuanya adalah dari ibu mertuanya. Namanya Mamah Dedeh, banyak ibu mertua yang merasa cocok.

“Mohon maaf selama ini banyak menantu yang merasa ‘saya yang paling benar’. Semoga menantunya sempurna sesuai harapan. Halu wir,” kata Mamah Dedeh di pemandian rohani diselenggarakan oleh Irfan Hakim, dikutip dari akun TikTok.

Kemudian Mama Dedeh mengingatkan ibu mertuanya bahwa tidak ada manusia, dalam hal ini menantu adalah sempurna. Kata Mamah Dedeh, sang mertua patut bersyukur anaknya memiliki istri yang baik dan seagama.

“Tidak ada manusia yang sempurna, kita semua punya banyak kekurangan. Kenapa kamu tidak akur dengan istrimu? Ini salah menantu! dia tidak terima.” bersyukur alhamdulillah anak saya sudah beristri, cantik, badan sempurna, dan seagama,” ujarnya.

Mamah Dedeh mengungkapkan, ibu mertua tidak boleh menyalahkan menantu dalam setiap masalah.

“Awalnya menantu saya tidak suka dengan menantu saya, saya yakinkan dia bahwa menantu saya tidak akan menyukainya. “Jangan salahkan orang, salahkan menantunya, bukan menantunya,” ujarnya.

Wanita yang terkenal dengan logat Sunda ini, ungkapnya, menjadi penyebab sang ibu tak akur dengan menantunya, karena cemburu. 

“Kenapa kamu iri dengan pemuda yang ikut bersamaku, pemuda yang memberiku uang sebelumnya adalah istrinya. Sekarang tidak bisa dibawa ke Al-Qur’an, tidak bisa dibawa ke pasar, tidak bisa diberi upah. Kecemburuan muncul, perselisihan muncul. Itu salahnya,” katanya.

Kata Mamah Dedeh, seharusnya mertua bisa membimbing dan mendidik menantunya, jangan salahkan dia. 

“Karena saya sudah menjadi menantu, tugas saya mendidik, bukan menyalahkan. Katakan pada anak kita, ‘Hei, bilang pada istrimu kalau kamu tidak suka jika kamu tidak mencuci piring setelah makan. “Katanya cuci piring, jangan ngomong langsung ke menantunya, kalau tidak nanti dia marah ke kita,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *