Mikropenis Bikin Susah Punya Anak, Benarkah Berkaitan dengan BPA?

Jakarta, Titik Kumpul – Memiliki anak merupakan dambaan semua pasangan, namun banyak juga keluarga yang tidak mempunyai anak hingga bertahun-tahun karena masalah kesuburan atau infertilitas baik pada pria maupun wanita. 

Infertilitas dapat terjadi baik pada wanita maupun pria. Mari kita lanjutkan menelusuri seluruh artikel di bawah ini.

Kebanyakan masyarakat awam beranggapan bahwa perempuan adalah penyebab infertilitas, padahal laki-laki juga berperan besar dalam mempengaruhi hal ini.

Pada wanita, masalahnya bisa di alat kelamin, bisa juga bersifat sistemik, misalnya ketidakseimbangan hormonal, kata dokter spesialis pencegahan dan ginekologi dari Tzu Chi Hospital, dr. Ervan Surya, Sp.OG, pada forum Ngobras, Senin. 14 Oktober 2024.

Sementara itu, isu bisphenol A atau BPA pada air minum dalam kemasan (BPA) akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.

BPA adalah bahan kimia sintetis yang biasa digunakan dalam produksi plastik polikarbonat dan resin epoksi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara masalah infertilitas dan BPA.

Kandungan BPA juga disebut dapat menyebabkan mikropenis yang pada akhirnya menghambat pria mencapai kejantanan normal.

Akibatnya, ia sulit mempunyai anak. Faktanya, belum ada penelitian yang mendukung hal ini.

“Belum ditemukan kaitannya pada manusia. Ini mungkin memerlukan penelitian lebih lanjut. Saya belum menemukan kaitan antara BPA dan mikropenis. Penyebab mikropenis ada banyak. Bisa bawaan atau cacat pada pertumbuhan rahim. Jangan pakai yang sama kambing, kita harus lihat segala kemungkinannya,” jelas dr Ervan.

Kondisi pasangan dikatakan tidak subur apabila tidak terjadi kehamilan padahal sudah melakukan tiga hal pokok, yaitu sudah setahun menikah, aktif berhubungan seks 2-3 kali dalam seminggu, dan tidak menggunakan narkoba. dia. kontrasepsi saat berhubungan seks. 

Penyebab infertilitas pada wanita dan pria cukup berbeda karena cara reproduksinya tidak sama.

Pada wanita, penyebab infertilitas adalah penyakit tuba falopi dan panggul, 40% disebabkan oleh disfungsi ovulasi, dan 10% disebabkan oleh kelainan abnormal, seperti penyakit autoimun. Sedangkan pada pria, infertilitas dikaitkan dengan masalah sperma. 

“Kualitas dan kuantitas sperma bisa terganggu akibat meningkatnya pembuluh darah atau varises pada buah zakar (varikokel). Bisa juga disebabkan oleh masalah pada pabrik sperma dan disfungsi seksual,” jelas dr sc. Ervan. 

Ia membenarkan bahwa merokok dan alkohol dianggap menyebabkan kemandulan. 

“Penyebab hubungan antara merokok dan infertilitas sudah jelas, tapi banyak orang yang tetap merokok. Sedangkan BPA tidak aman, jadi kami sangat takut,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *