Milisi Houthi Tetap Ganas Usai 10 Hari Dibombardir, Amerika Siapkan Siasat Baru

VIVA – Militer AS telah mengembangkan strategi baru untuk mencegah serangan milisi Houthi Yaman di Laut Merah. Amerika Serikat sebelumnya mengakui bahwa serangan 10 hari itu gagal.

VIVA Military dari Washington Post memberitakan bahwa pemerintah dan militer AS akan terus mengebom Yaman.

Tujuannya tetap sama, yakni melemahkan milisi pimpinan Abdul Malik al-Houthi serta mengamankan dan melindungi perairan internasional Laut Merah.

“Amerika Serikat sedang mempersiapkan kampanye pengeboman berkelanjutan di Yaman,” kata seorang pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya.

“Serangan udara selama sepuluh hari gagal mengurangi kemampuan Houthi dalam menyerang kapal di Laut Merah,” katanya.

VIVA Military News 21 Januari 2024, Presiden AS Biden secara langsung mengakui pasukannya tidak menyerang kelompok Houthi (Ansar Allah) dalam penyerangan yang dimulai pada 12 Januari 2024.

Namun, Biden juga menegaskan bahwa pasukan Angkatan Laut AS berupaya melindungi Laut Merah dari serangan bersenjata Houthi.

Namun, Washington Post mengkritik pemerintah dan militer AS karena tidak mengetahui hasil operasi tersebut dan kapan misi di Yaman akan berakhir.

The Washington Post melaporkan: “Tidak jelas kapan kemampuan militer Houthi akan menyebabkan kerusakan yang signifikan. Pemerintahan Presiden Biden tidak memperkirakan operasi yang berlarut-larut seperti operasi AS di Irak atau Afghanistan.

“Tetapi pada saat yang sama, laporan tersebut tidak dapat menunjukkan kapan kemampuan militer Houthi akan berkurang,” kata laporan itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *