Militer Iran Terpecah Gara-gara Runtuhnya Rezim al-Assad di Suriah

Titik Kumpul – Seorang perwira tinggi yang dirahasiakan identitasnya mengungkap perpecahan yang terjadi di kalangan perwira satuan elit Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran. Peristiwa ini terjadi pasca jatuhnya Presiden Bashar al-Assad dari kekuasaan di Suriah.

Para pejabat militer Iran diduga saling menyalahkan pasca digulingkannya rezim al-Assad oleh pemberontak Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) yang dipimpin Abu Mohammad al-Julani.

Kemarahan para pejabat tersebut tidak lepas dari fakta bahwa mereka telah menghabiskan miliaran dolar untuk mendukung al-Assad. 

Berdasarkan laporan yang dikutip Titik Kumpul Military dari The Telegraph, mereka meminta al-Assad menjadi poros perlawanan terhadap Ayatollah Khamenei.

“Suasananya seperti kami hampir saling pukul. Mereka saling menggedor tembok, saling berteriak, dan menendang tong sampah. Mereka saling menyalahkan dan tidak ada yang mau bertanggung jawab.” kata pejabat itu.

“Tidak ada yang pernah bermimpi melihat Assad melarikan diri, karena selama 10 tahun dia hanya bertujuan untuk mempertahankan kekuasaannya,” katanya.

Akibat jatuhnya Al-Assad, posisi Iran semakin terpojok. Sebelum pemberontak menguasai Suriah, faksi politik-militer Hizbullah yang berbasis di Lebanon mengalami kekalahan besar dalam perang melawan tentara Israel.

Hal ini menyebabkan para pejabat Iran, termasuk Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi, mengklaim bahwa kemenangan pemberontak di Suriah adalah bagian dari rencana yang dibuat oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat.

Amerika Serikat dituduh menggunakan pemberontak Hay’at Tahrir al-Sham untuk melemahkan poros perlawanan yang diciptakan oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei.

“Seorang jenderal penting Iran telah memperingatkan bahwa peningkatan aktivitas teroris baru-baru ini di Suriah adalah bagian dari rencana AS-Israel,” kata pejabat Iran tersebut.

“(Aksi ini) bertujuan untuk melemahkan pemerintah Suriah dan sekutunya di poros perlawanan,” ujarnya, seperti dilansir Titik Kumpul Military dari Jerusalem Post.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *