PARIS, Titik Kumpul – Atlet angkat besi putra terbaik Indonesia Iko Yuli Erawan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena tidak bisa mempersembahkan medali pada kategori angkat besi 61kg pada Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena pada Rabu 7 6 Agustus waktu setempat. tahun 2024.
“Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena tidak bisa memberikan saya medali. Namun saya berusaha mengerahkan seluruh kemampuan saya hingga titik darah penghabisan,” demikian siaran pers Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang diterima di Jakarta. . , Rabu.
Dalam tiga kali percobaan brengseknya, Echo pada kesempatan pertama gagal mengangkat beban 135kg dan kemudian berhasil pada angkatan kedua sebesar 135kg. Pada pendakian ketiga, Echo kembali gagal sehingga menambah daya dorong menjadi 139 kg.
Rekha juga gagal dalam tiga kali percobaan pada lari brengsek 162 kg. Pada percobaan ketiga, Echo tidak bisa bangun, terjatuh dan langsung tersangkut di paha kanannya.
Rekha mengatakan kesehatannya belum 100 persen sempurna karena cedera kaki saya belum sembuh total.
Lututnya tahun lalu, pinggulnya sebelah kanan baru sebulan yang lalu, ujarnya.
Terkait kondisi Echo, dokter tim Indonesia Andika Raspati mengatakan cedera yang dialami Echo tidak serius. Ia memastikan Echo dalam kondisi prima, meski terlihat pincang setelah memasuki arena.
Tadi Eko bilang, ada masalah di pinggul kanannya, sekitar sebulan lalu. Ia ditawari untuk ikut “puasa”, namun Eko tak mau. Kondisinya tidak begitu serius, dia masih bisa berjalan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Misi (CDM) Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Aninja Bakri memuji penampilan Echo meski belum meraih medali untuk tim Indonesia.
Anindia mengaku bertemu Echo seusai pertandingan dan mendengar langsung permintaan maaf pemain berusia 35 tahun itu.
“Kita lihat sendiri perjuangannya sampai titik darah penghabisan. Gema juga sudah tua, tidak muda lagi, lawan-lawannya juga masih muda. Kita berterima kasih kepada Mas Echo yang sudah berlaga di olimpiade kelima,” tutupnya.
Rekha adalah atlet Olimpiade dengan empat medali dari empat edisi Olimpiade berbeda. Pada debutnya di Olimpiade Beijing 2008, atlet asal Lampung itu berhasil meraih medali perunggu. Pada Olimpiade di London tahun 2012, Echo kembali meraih medali perunggu. Bertanding di Olimpiade ketiganya di Rio de Janeiro 2016, Iko berhasil meraih medali perak dan mengulangi prestasinya di Tokyo 2020.
Sementara itu, LI Fabin asal Tiongkok meraih medali emas Olimpiade Paris pada kategori angkatan hingga 61 kg dengan total angkatan 310 kg. Sementara medali perak diraih Terapong Silachai dari Thailand dengan total berat 303 kg, dan medali perunggu diraih oleh Maurice Hampton dari Amerika dengan total berat 298 kg. (semut)