Minum Kopi Bisa Tingkatkan Tekanan Darah Tinggi, Mitos atau Fakta?

JAKARTA – Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang harus dihindari. Komplikasi hipertensi kronis dapat mengancam jiwa.

Diketahui bahwa hipertensi sendiri bisa diubah menjadi gaya hidup yang lebih sehat. Masyarakat diharapkan dapat mengontrol makanannya dengan lebih sehat. Salah satunya dengan tidak mengonsumsi makanan tinggi lemak jahat. Makanan tinggi lemak jahat biasanya adalah makanan yang dimasak dengan teknik digoreng.

“Makan makanan yang seimbang, lemak jahat harus dihindari. Karena tidak semua lemak itu jahat, kita sebut lemak jenuh pada gorengan, semuanya ada lemak dari daging. Saya harap lemak itu baik. Ya, kalau kita ingin hidup sehat. .. , kami disuruh menghindari makanan yang digoreng.” Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Ginjal dan Hipertensi, Dr. Dina Nilasari, Ph.D, Sp.PD, KGH dalam Program Hidup Sehat pada tanggal 22 Mei 2014.

Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau menghindari makanan yang mengandung kadar garam tinggi. Sebab, kata Dinah, makanan tinggi garam bisa meningkatkan tekanan darah.

“Yang tinggi garam membuat lebih banyak air sehingga tekanan darah meningkat. Oleh karena itu, lebih banyak air yang masuk ke pembuluh darah jika kita mengonsumsi natrium lebih banyak. Natrium ini mempengaruhi elastisitas pembuluh darah,” ujarnya.

Selain itu, Anda juga harus memperhatikan fakta bahwa mereka adalah pecinta kopi. Kafein dalam kopi dikatakan dapat meningkatkan tekanan darah. 

“Kopi itu tergantung kafeinnya, dan berapa banyak yang ada. Kedua, ada kaitannya dengan genetika, bagaimana tubuh bereaksi terhadap kafein, karena tidak semua orang sama. Dan apakah kafein tidak boleh diberikan pada hipertensi, ya, dalam penelitian. ; Hipertensi meningkat setelah minum kopi,” kata Dinam.

Dina mengatakan, khususnya pasien dengan tekanan darah yang sulit dikontrol, disarankan untuk tidak mengonsumsi kopi. 

“Pada pasien yang sulit mengontrol tekanan darah yang mengonsumsi 5 jenis obat diharapkan menghindari kafein,” ujarnya.

Dina mengingatkan bagi penderita hipertensi terkontrol, boleh mengonsumsi kopi namun jangan berlebihan. Ia juga mengimbau pasien hipertensi sedang untuk tidak langsung memeriksakan tekanan darahnya setelah mengonsumsi kopi. Pasalnya, sifat kafein yang bisa meningkatkan tekanan darah tidak bertahan lama.

“Kalau mau cek darah sebaiknya jangan dibuatkan minuman arab, tapi satu jam kemudian. Periksa tekanan darah, karena tekanan darah bisa naik tapi tidak berhenti,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *