JAKARTA – Masalah sampah di Indonesia terus menarik perhatian dunia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2023 TPA di Indonesia mencapai 22.979.456,96 ton.
Sementara itu, DKI Jakarta berada di peringkat ketiga provinsi dengan penumpukan sampah tertinggi yakni 3.141.650,18 ton, dan sampah plastik di peringkat kedua (22,95 persen).
Perlu diketahui bahwa sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik akan mencemari lingkungan dan dapat berdampak pada kesehatan anak.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa sampah plastik yang masih utuh atau sudah hancur menjadi partikel kecil dapat menyebabkan pencemaran air karena plastik mengandung bahan kimia yang dapat mencemari air.
Air yang tercemar tidak hanya mengandung zat-zat berbahaya, namun juga dapat mengandung bakteri dan parasit yang akan berdampak pada kesehatan anak seperti diare, kolera dan berbagai penyakit lainnya akibat kurangnya akses terhadap air minum bersih, sehingga sulit untuk memiliki pola hidup bersih dan sehat. sehat. melaksanakan. .
Terkait permasalahan sampah, Direktur Program Perubahan Iklim dan Ekonomi Sirkular – Save the Children Indonesia, Moch Ari menjelaskan, peran anak dan generasi muda sangat diperlukan untuk membantu permasalahan sampah di Jakarta.
Ari melihat anak-anak dan generasi muda dapat berpartisipasi aktif melalui berbagai inisiatif, seperti kampanye kesadaran lingkungan, pengumpulan dan pemilahan sampah, serta daur ulang sampah plastik.
“Pendidikan dan keterlibatan aktif Anda akan menjadi kunci untuk menciptakan perubahan perilaku yang diperlukan untuk menjadikan ekonomi sirkular sebagai norma di masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resminya.
Melihat hal tersebut, pihaknya menggandeng Hyundai Motor Company untuk melakukan kegiatan kampanye Act Now, Save the Future! Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mempromosikan praktik pemilahan dan daur ulang sampah plastik di Jakarta.
Acara yang digelar di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara ini sarat dengan beragam kegiatan. Seperti edukasi dan penyuluhan, senam bersama masyarakat, kampanye plastik melalui pertunjukan kesenian lenong dan tabuh.
Acara ini juga diisi dengan kegiatan pembuatan spanduk upcycle dimana ratusan anak menyampaikan pesan kampanye melampirkan sampah plastik, yang selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah agar pemerintah dapat terlibat dan mendukung pengelolaan sampah plastik yang lebih baik di masa depan.
Sekadar informasi, melalui Program Ekonomi Sirkular, sejak Desember 2023, Save the Children Indonesia telah memasang 71 drop box di area publik seperti rumah, restoran, sarana olah raga sehingga masyarakat bisa praktik memilah sampah plastik di rumah.
Melalui gerakan ini, 6.852 kilogram (kg) atau 367.878 botol plastik akan didaur ulang menjadi produk baru seperti tas laptop, tote bag, boneka, kaos dan lainnya. Harapannya, dengan memasang kotak koleksi di 71 titik, kita bisa mengajak masyarakat untuk membuang botol plastik di kotak koleksi tersebut, sehingga bisa didaur ulang dan dijadikan barang berkualitas.