Titik Kumpul – Suzuki Fronx diperkirakan akan debut di Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024 di ICE BSD, Tangerang pada 18-28 Juli sebagai pengganti Ignis yang kompak.
Menurut Titik Kumpul Otomotif, Tangsel, ICE BSD, inspeksi Hall 8C, siluetnya mirip Grand Vitara dengan kap mesin, mobilnya Fronx, namun desain velgnya sedikit berbeda dengan versi India.
Jelang debutnya di GIAS, Suzuki Fronx yang menyamar tertangkap kamera sedang melakukan uji jalan seperti yang diunggah beberapa akun Instagram.
Terlihat mobil merek Suzuki melaju di jalan raya dengan nomor polisi Jakarta. Dilihat dari desain eksteriornya, awalnya terlihat seperti hatchback Fronx atau Baleno versi panjang.
Kendaraan berkonfigurasi 5 penumpang ini masih satu platform dengan Baleno, namun dibuat lebih tinggi dengan penyesuaian ruang kaki dan perubahan pada desain eksterior, interior, dan powertrain.
Suzuki Fronx yang mulai dijual di India sejak tahun lalu, memiliki konfigurasi 5 penumpang yang sama dengan Baleno, namun lebih tinggi untuk menonjolkan efek crossover. Oleh karena itu, terjadi perubahan pada industri pejalan kaki. Dimensi HR-V lebih kecil dibandingkan crossover atau Grand Vitara, karena hanya berukuran panjang 3.995 milimeter, lebar 1.765 mm, dan tinggi 1.550 mm, serta ujung 2.520 mm. Memang sedikit lebih besar dari Baleno, namun mengingat ukurannya, mobil terbaru Suzuki kemungkinan besar akan bersaing dengan Honda WR-V, Toyota Raize atau Daihatsu Rocky. Kehadiran Fronx menggantikan Ignis yang kembali meramaikan segmen city car dan kini mengembangkan kelas kompak namun terjangkau. “Sejalan dengan strategi korporat kami, secara bertahap kami akan fokus pada produk listrik seperti XL7 Hybrid dan Ertiga Hybrid, serta memperkuat kehadiran model produksi dalam negeri,” kata Direktur Pemasaran PT SIS Harold Donnell kepada Titik Kumpul Automotive.
Dari segi berkendara, Suzuki Frontx memiliki dua powertrain. Yang pertama bermesin bensin tiga silinder turbo 1000cc yang dibekali teknologi Mild Hybrid, sedangkan yang kedua 1200cc tanpa teknologi Mild Hybrid.