Mobil Gran Max Langsung Terbakar saat Kecelakaan Maut di Km 58, Ada 3 Unsur Penyebabnya

JAKARTA, 10 APRIL 2024 – Sebuah mobil Daihatsu Gran Max terbakar dalam kecelakaan mengenaskan di Km 58 Jalan Tol Sikombek – Jakarta, hingga menewaskan penumpangnya seketika. Pakar keselamatan pengemudi Jusri Bulubuhu menjelaskan beberapa alasannya.

Tiga kendaraan Daihatsu Grandmax, Daihatsu Terios dan sebuah bus mengalami kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Sigambek. Polisi membawa 12 kantong jenazah dari lokasi kecelakaan ke RSUD Karawang untuk identifikasi lebih lanjut.

Kejadian bermula saat mobil dari arah Jakarta melewati jalur contraflow di Km 58 Tol Sikombek. Kemudian mobil bertabrakan dengan bus jurusan Bandung-Jakarta.

Belakangan, ada mobil lain yang berusaha menghindarinya dan malah bertabrakan dengan mobil yang lebih dulu menabrak bus. Seluruh penumpang Gran Max dikabarkan tewas akibat kedua mobil bertabrakan dan terbakar.

Jusri mengungkapkan, setidaknya ada tiga faktor penyebab mobil terbakar pasca kecelakaan. Yaitu Udara, Panas, dan Bahan Mudah Terbakar, semuanya termasuk dalam Segitiga Api.

“Kenapa bisa terbakar? Sangat mungkin terjadi karena pada kondisi luar ada segitiga api, yaitu oksigen sebagai udara, kemudian bahan-bahan seperti plastik, karpet, kulit, karet, bensin dan yang ketiga panas yang menyebabkan kebakaran, Jusri, Rabu 10 April 2024 Titik Kumpul Otomotif dari Antara dikutip.

Selain itu, benturan keras dapat memutus saluran bahan bakar kendaraan, yang kemudian dapat menyebar dan menimbulkan kebakaran. Gran Max bertabrakan dengan bus yang langsung terbakar dan menewaskan penumpang di dalamnya.

Selain itu, direktur pelatihan dan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDTC) meyakini contraflow adalah rekayasa lalu lintas yang berbahaya. Sebab, pengemudi menggunakan jalur tambahan yang diambil dari jalur berlawanan.

“Kelihatannya jalur berbahaya, di kiri ada tembok, tapi di kanan ada kendaraan lain dari lalu lintas yang datang. “Sering kita temukan bahwa dengan sedikit kecerobohan, sangat mungkin untuk meninggalkannya. jalur dan masuk jalur berlawanan sehingga terjadi tabrakan beruntun akibat gangguan pengendara,” kata Jusri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *